Reinitz berkata dengan tenang, seakan ia hanya sedang menjelaskan fakta dan tidak bermaksud mengejek Gu Nianzhi. Akan tetapi, Gu Nianzhi benar-benar membeku dan dengan putus asa terus menunduk untuk mencegah Reinitz mengangkat dagunya. Pada awalnya, Reinitz tidak terlalu menekan, karena telah mengira bahwa gadis itu terlalu lembut ketika pertama kali melihatnya. Seperti salju putih di puncak pegunungan Alpen, gadis itu akan langsung meleleh begitu matahari terbit. Reinitz khawatir bahkan kekuatan sedikit saja akan mematahkan leher gadis itu. Akan tetapi, Gu Nianzhi sebenarnya cukup gigih dan menegangkan lehernya untuk mencegah Reinitz menatapnya. Di kamar yang gelap itu, keindahan Renitz yang khas Jerman tiba-tiba dipertegas di hadapan Gu Nianzhi. Gu Nianzhi merasa pusing dan bergegas memalingkan pandangannya sambil tergagap, "... Saya baik-baik saja."