"Tentu saja menarik!" Ma Qiqi bahkan tak berkedip. Apel di tangannya terlupakan setelah satu gigitan. Ia menopang wajahnya dengan satu tangan, mulutnya setengah terbuka, dan terkesiap sesekali. "Astaga! Astaga! Penculik ini benar-benar sesuatu!"
Televisi menunjukkan sosok yang tinggi, yang baru saja bangkit dari reruntuhan, menghindar dan berguling ke belakang, dan menghilang ke dalam gelap. Peluru dan granat menghujani ke arah menghilangnya pria itu. Di mata penonton, kemunculan dan kepergian "penculik" ini terjadi dalam hitungan detik. Akan tetapi, bagi Tan Guiren, rasanya seperti selamanya.
Cara pria itu berdiri di tengah reruntuhan terukir dalam di benaknya, meski ia sudah aman dan kembali ke villa keluarganya di Long Island, New York. Pria itu belum melepaskan helm dan penutup kepalanya. Ia tidak tahu seperti apa rupanya, namun Tan Guiren mendapatkan kesan mendalam akan siluetnya.