He Zhichu menjawab teleponnya dengan cepat. Gu Nianzhi tidak tahu di mana He Zhichu berada hingga ia bisa mendengar desing angin dari telepon. Suara He Zhichu yang dingin terdengar datang dari kejauhan dan seperti kepingan es yang bisa menusuk kulit. "Gu Nianzhi, kau lupa apa yang kau janjikan padaku?!"
"Profesor… Profesor He?" Gu Nianzhi terkejut mendengar rentetannya yang datang seketika. "Saya… saya punya alasan."
"Alasan apa? Kau lebih baik mengatakan padaku sekarang juga! Aku hampir tiba di markas Satuan Operasi Istimewa-mu! Aku akan menunggu di depan gerbang, dan menunggu di sana sampai kau akhirnya keluar!" Membawa amarah yang tertahan, kata-kata He Zhichu keluar dari giginya yang terkatup. Gu Nianzhi hampir bisa melihat raut murkanya, dengan urat-urat yang menonjol di dahinya.
"Apa?! Anda sudah berangkat?" Gu Nianzhi duduk tegak dengan kaget. "Anda akan datang ke mabes Satuan Operasi Istimewa?"