Huo Shaoheng berdiri di depan pintu kamar mandi, dan karenanya mendengar tawa Gu Nianzhi yang terbahak-bahak. Ia menggelengkan kepala dengan pasrah: jauh di dalam hatinya, meski begitu, ia senang mengetahui seberapa besar hal itu bagi Gu Nianzhi. Bibirnya bergulung membentuk senyum samar seraya ia menyilangkan lengan dan bersandar di dinding. Ia dengan sabar menunggu Gu Nianzhi keluar.
Gu Nianzhi tertawa begitu keras hingga tertunduk dan terengah kehabisan napas. Ia menumpukan tubuh di wastafel untuk waktu yang lama, seraya menunggu sampai euforianya berlalu. Begitu sudah tenang, ia keluar.
Ia melihat Huo Shaoheng menunggunya di luar, dan nyaris mati karena malu. Ia bertanya-tanya apakah Huo Shaoheng mendengarnya tertawa seperti orang gila di dalam.