"Aku tidak menarik kata-kataku. Ini tentangmu—kau tidak ingin bersamaku, yang berarti kontrak setengah tahun kita tidak lagi berlaku," Gu Nianzhi berkata dengan tidak tertarik.
Itu adalah suatu pagi di awal Desember. Angin musim dingin di Washington menusuk tulang; Gu Nianzhi harus menarik mantelnya menutup.
Syal Hermès kasmir dan sutra berwarna merah menyala di sekeliling lehernya terlihat menonjol dibandingkan mantel kasmir bergaya militernya yang berwarna abu-abu metalik. Kontras di antara warna yang redup dan berani itu terlihat menarik di tengah pagi musim dingin yang sejuk; penampilannya menarik perhatian orang-orang di sekelilingnya.
Aliran pria dan wanita yang terus berdatangan—koleganya di Kongres Amerika Serikat, serta anggota parlemen—menyapanya seraya mereka lewat di sana.
"Pagi!"
"Gu, aku suka penampilanmu hari ini!"
"Gu, mau kubawakan sarapan untukmu?"