Gu Nianzhi membaca surat panggilan itu dengan hati-hati beberapa kali. Ia bertanya kepada tukang pos yang mengantarkan surat itu. "...Dia menuntut saya karena luka trauma di otak? Mentalnya sekarang terganggu, sampai tidak bisa mengurus diri sendiri?"
Tukang pos itu mengangguk serius. "Itu yang dikatakan."
"Oh." Gu Nianzhi menandatangani resi yang diberikan tukang pos itu. "Tapi saya lihat dia masih punya kemampuan mental untuk menuntut saya. Mentalnya terganggu, memang."
Seorang tentara Amerika datang bersama tukang pos itu untuk memastikan Gu Nianzhi menandatangani surat panggilan itu.
Begitu ia mendengar kata-kata Gu Nianzhi, ia berubah memerah, dan berkata dengan kesal, "Ia menyerahkan tuntutannya sebelum terkena gangguan mental. Lukanya tidak serius sebelumnya, jadi pengadilan masih menolak kasusnya, tapi kini luka di otaknya semakin parah, jadi…,"
