Ji Yi berusaha untuk tidak memikirkan apapun.
Dia mengira dengan begitu, pelan-pelan dia akan melupakan rasa kehilangan yang membuatnya putus asa.
Tetapi sebenarnya, dia hanya membodohi diri sendiriꟷdetik ini, dia bisa tertawa sampai sakit perut saat menonton serial komedi di TV, namun detik berikutnya, matanya langsung memerah saat mendapat panggilan dari Chen Bai.
Ji Yi tak berani menerima panggilan itu karena khawatir Chen Bai akan dapat mendengar rasa sakit dalam suaranya, maka ia pun menunggu sampai asisten itu mengakhiri panggilan lalu dia membalasnya dengan sebuah pesan.
Ia tidak berani mengirim terlalu banyak pesan pada Chen Bai, karena hanya dengan membaca namanya sudah mengingatkannya pada He Jichen. Gelombang demi gelombang kesedihan membuat gadis itu kesulitan untuk mengetik. Dia memaksakan diri untuk tetap tenang. Setelah percakapan mereka selesai, dia sudah tidak sabar untuk menutup laman pesannya.