Chereads / Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu / Chapter 353 - Inilah Jawabanku (3)

Chapter 353 - Inilah Jawabanku (3)

Ji Yi tahu dia harus mengangkat gelas untuk bersulang dengan Tuan Sun, tetapi betapa pun ia berusaha, dia tetap tidak bisa mengangkat tangannya.

Di sekeliling mereka adalah para kapitalis; masing-masing memiliki wawasan tak tertandingi. Gadis itu ragu hanya untuk sesaat, tetapi seseorang segera menyadari bahwa ada yang tidak beres dan dapat membacanya di tatapan mata Ji Yi dan juga Tuan Sun.

Tuan Sun menyodorkan gelas di tangannya kepada Ji Yi lagi dan berpura-pura sama-sama tertegun seperti halnya Ji Yi agar tidak kehilangan muka. "Ji Yi?"

Mendengar ini, Ji Yi mengangkat pandangannya dan melihat senyuman di bibir tuan Sun.

Itu adalah senyuman palsu yang sama, yang dipakainya waktu itu. Ekspresi Ji Yi sedikit berubah saat jemarinya berusaha mengangkat gelas anggur di tangannya. Seakan ada bongkahan batu besar yang membebani pundaknya, sangat sulit membuat tangannya yang tegang untuk mengangkat gelas dan bersulang dengan pria itu.

Suasana di sekitar mereka menjadi canggung karena kebisuan Ji Yi.

Tuan Sun jelas terlihat gelisah, tetapi dia tidak berani bertingkah karena He Jichen sedang berdiri tepat di sampingnya, maka ia pun berpura-pura terbatuk pelan.

Ji Yi tahu bahwa orang-orang yang ada di sekitar mereka sedang memperhatikannya, dan dia juga tahu bahwa He Jichen memanggilnya untuk memperkenalkannya kepada beberapa orang penting dalam industri perfilman. Jika dia bereaksi terlalu lambat, itu bukan hanya akan menimbulkan kesan yang buruk bagi dirinya sendiri, tetapi dia juga akan membuat He Jichen berada dalam kesulitan.

Di dalam hatinya, gadis itu berusaha keras meyakinkan dirinya agar mengangkat tangan untuk beradu gelas, bersulang dengan Tuan Sun di depan semua orang asing itu.

Namun karena ia sungguh-sungguh tidak ingin melakukannya, jemarinya mencengkeram gelas anggurnya dengan sangat kuat sampai buku-buku jarinya agak memutih.

Tetapi sebelum sempat mengangkat gelasnya, ada jemari yang panjang dan ramping menarik tangannya. Kemudian dia mendengar suara He Jichen yang sopan seperti biasa di telinganya. "Maaf, dia tidak bisa minum alkohol. Tadi dia sudah minum sedikit dan sekarang perutnya mungkin terasa tak enak."

Setelah berkata demikian, tanpa menunggu reaksi semua orang di sekelilingnya, ia lalu memanggil, "Chen Bai."

"Tuan He." Sedetik kemudian, Chen Bai telah muncul di sisi He Jichen.

"Tolong antar Nona Ji ke lounge untuk beristirahat sebentar," perintah He Jichen dengan suara datar.

"Ya." Chen Bai berjalan ke samping Ji Yi dan sebelum sempat berkata apa-apa pada gadis itu, He Jichen menambahkan, "Cari Nona Cheng untuk memberinya obat sakit perut."

"Ya, Tuan He." Chen Bai dengan sopan mengangguk pada orang-orang di sekeliling mereka dan mengantar Ji Yi pergi.

Segera setelah mereka memasuki area lounge, Chen Bai memberi isyarat pada Ji Yi agar duduk, lalu dia segera pergi mencari Cheng Weiwan untuk meminta obat seperti yang diperintahkan oleh He Jichen.

Ruangan itu hening. Karena kini Ji Yi sendirian, senyuman yang terpaksa ia kenakan di bibirnya langsung menghilang. Dia menatap langit malam di luar jendela dan mengingat apa yang terjadi antara dirinya dan Tuan Sun. Jemarinya mencengkeram tas tangannya tanpa sadar seraya mengatupkan bibir.

Tidak berapa lama kemudian, pintu area lounge kembali terbuka.

Ji Yi mengira bahwa Chen Bai telah kembali, maka ia pun segera memperbaiki ekspresi wajahnya dan menoleh kepadanya.

Yang datang adalah He Jichen.

Ji Yi tertegun sesaat mengingat dia sudah bersikap kurang sopan tadi. Dengan rasa malu, Ji Yi menundukkan kepala.

Dia baru saja hendak meminta maaf kepada He Jichen ketika pria itu melangkah ke depannya dan terlebih dulu bicara, "Tidak senang?"

Ji Yi tak pernah membayangkan He Jichen akan menanyakan hal itu kepadanya. Dia mendongak dan memandang pria itu, lalu menggelengkan kepala.