Karena menyaksikan sendiri bagaimana He Jichen memperlakukan Ji Yi ketika mereka masih SMA, sesaat hati Fatty bergetar dan rasa sakit yang tak dapat dijelaskan tiba-tiba menerpanya.
Dia meletakkan kembali gelas anggurnya di meja. Di bawah pengaruh alkohol, dia tidak dapat menahan diri dan mendesah. "Senang rasanya melihat kalian seperti ini. Ketika aku pergi mengantri untuk membeli jajanan, aku kembali mengingat semua hal yang kita alami ketika SMA dan menyadari bahwa kalian masih berhubungan baik seperti waktu itu. Sejujurnya, aku selalu berpikir bahwa semua orang ditakdirkan untuk berpisah setelah bertemu. Kak Chen dan aku akan berpisah, saudara-saudara kami yang lainnya dan aku juga akan berpisah, tapi aku tidak pernah membayangkan bahwa kalian berdua akan berpisah, dan..."
Fatty berhenti sesaat seakan merasa bersalah tentang sesuatu. Dia meneguk anggurnya, lalu melanjutkan bicara, "...Aku tidak pernah menyangka bahwa yang pertama kali berpisah dalam geng kita adalah kalian berdua."
"Sampai hari ini, aku masih belum mengerti mengapa kau, Ji Yi, pergi tanpa berpamitan segera setelah kau menyelesaikan ujian masuk perguruan tinggi beberapa tahun yang lalu. Kau meninggalkan Sucheng dan juga Kak Chen?"
Mendengar hal ini, Ji Yi mendadak teringat kembali akan malam itu empat tahun yang lalu, dan wajahnya berubah sedikit pucat.
"Fatty!" teriak He Jichen saat menyadari apa yang baru saja dikatakan Fatty.
Fatty seakan tidak mendengar He Jichen menyuruhnya berhenti dan terus berbicara, "Kalau aku tidak salah ingat, hal itu terjadi empat tahun yang lalu, terhitung sampai hari ini. Saat itu malam pesta kelas sebelum ujian masuk perguruan tinggi ketika kalian berdua berhenti bicara terhadap satu sama lain. Memangnya apa yang terjadi malam itu sampai kalian berdua bertingkah seperti orang asing?!"
Jemari Ji Yi mencengkeram meja. Tak peduli seberapa keras dia berusaha untuk tetap tenang, tubuhnya mulai gemetaran.
"Fatty!" gelegar He Jichen, kali ini dengan suara lebih tegas dan keras.
Fatty juga terdengar tidak sabar dan suaranya semakin berat. "Kak Chen, kenapa tak kau biarkan aku bicara? Empat tahun yang lalu, aku ingin mencarinya, tetapi kau tidak mengijinkanku! Empat tahun kemudian, kalian berdua bertemu lagi, dan kau bahkan tidak memberitahuku? Kau memperlakukannya dengan sangat baik, dan aku tidak percaya dia tidak menyadari hal itu! Bahkan jika kau melakukan kesalahan, bagaimana dia bisa begitu kejam sampai memutuskan semua tali persahabatan?!"
Ketika mengatakan hal ini, Fatty menoleh padanya. "Ji Yi, apakah kau tahu betapa aku membencimu saat itu? Aku mengira kau sama sekali tak punya hati! Di sekolah, segalanya berjalan mulus bagimu, dan semua orang menghormatimu setiap kali mereka menyebut namamu. Siapa yang membuat semua itu terjadi? Tidakkah kau tahu? Semua itu karena Kak Chen, tetapi bagaimana denganmu? Kau berniat mencampakkan Kak Chen dan kau sungguh melakukannya! Apakah kau tahu bagaimana keadaan Kak Chen setelah kau pergi?! Dia selalu ada di bar, mabuk-mabukan selama sebulan. Aku melihat, dengan mata kepalaku sendiri, bagaimana berat badannya turun sampai lima kilo. Aku sudah mengenal Kak Chen bertahun-tahun. Aku sudah melihatnya berdarah, aku melihat tulangnya patah, tetapi aku tidak pernah melihatnya menangis!"
"Su Han!" He Jichen menggebrak meja. "Sudah kuberitahu bahwa aku telah berbuat salah padanya empat tahun yang lalu. Aku berbuat salah padanya! Aku, He Jichen, berbuat salah padanya!"
Setelah He Jichen mengulang kata "Aku berbuat salah padanya " sampai tiga kali, dia lantas berdiri dan menendang kursi yang didudukinya. Pemuda itu menggeretakkan gigi dan berkata "Kau mengerti itu?" pada Fatty, lalu pergi meninggalkan ruangan.
Ketika pintu dibanting, suasana di dalam ruangan menjadi sangat canggung.
Fatty dan Ji Yi tak bergeming dari tempat mereka duduk seakan titik lemah mereka sudah ditotok.