Chereads / Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu / Chapter 312 - “Dalam Radiusmu” (2)

Chapter 312 - “Dalam Radiusmu” (2)

"Dalam radiusmu." Ji Yi pernah mendengar lagu itu sebelumnya; emosi yang dituangkan dalam lagu ini sedalam samudera.

He Jichen memiliki suara yang indah, tetapi nada suaranya terdengar agak dingin. Sebelum dia bernyanyi, Ji Yi sempat ragu apakah dia bisa membawakan emosi dalam lagu itu.

Tetapi ketika dia mulai bernyanyi, Ji Yi menyadari bahwa keraguannya tak lebih dari lelucon belaka.

He Jichen bukan hanya menyanyi dengan intonasi yang tepatꟷdia bahkan mampu mendalami luapan emosi lagu itu seperti penyanyi aslinya.

Bukan hanya Ji Yi yang perhatiannya terpaku pada He Jichen. Satu demi satu, semua orang dalam ruangan itu tertarik melihatnya.

Selain suara nyanyiannya yang indah, ruangan menjadi hening; tidak ada suara lain yang terdengar.

He Jichen menundukkan pandangan dan tidak melihat orang-orang di depannya. Ia hanya berkonsentrasi menyanyikan lagu itu.

Setelah setengah bagian pertama lagu selesai dinyanyikan, tempo dalam lagu berubah cukup panjang. Dia merubah posisi tubuhnya dan menunggu beberapa saat, sebelum kembali mengangkat mic ke depan mulutnya. "Rasanya menyesakkan, tak ada artinya memaksakan. Aku tak dipandang egois, dan aku lebih memahami bahwa mencintaimu adalah sebuah bisnis …"

Ketika kata "mencintaimu adalah sebuah bisnis" terucap dari bibirnya, He Jichen kembali teringat pada malam itu, ketika Han Zhifan meneleponnya. Dia ingat betapa terpukulnya dirinya saat itu, dan bagaimana ia menampar dirinya dua kali karena menyalahkan diri sendiri.

Saat itulah ia memahami bahwa mencintai Ji Yi, hanyalah kisah cintanya yang bertepuk sebelah tangan.

"Daripada hidup di dunia di mana kau tak menginginkanku, mengapa aku tak melupakanmu sekalian, semua orang tahu prinsip itu, memang mudah untuk mengatakannyaꟷtetap bersikukuh dan mencintaimu lebih dan lebih lagi."

Empat tahun yang lalu, dia ingin menyatakan perasaannya kepada Ji Yi setelah kelulusan, tetapi sebelum ia sempat bertindak, dia menyadari bahwa dirinya bukanlah orang yang diinginkan oleh gadis itu.

Dia merasa cemburu, marah, dan merasa dipermainkan. Dengan culasnya dia berpikir jika orang yang diinginkan Ji Yi bukan dirinya, mengapa tidak mengakhiri hubungan mereka sekalian? Dia ingin hubungan mereka berdua putus begitu saja. Dengan demikian, dia memang terluka, tapi Ji Yi juga akan terluka.

Dia berpikir bahwa karena mereka berpisah dalam keadaan yang sangat buruk, kisah mereka akan berakhir. Akan tetapi, setelah Ji Yi meninggalkan Sucheng, dia mulai memikirkan gadis itu siang dan malam, dan dia mabuk-mabukan selama sebulan penuh. Saat itulah dia memahami. Dia mengira kisah mereka sudah berakhir, tetapi kenyataannya, itu hanyalah sebuah akhir yang belum terselesaikan, masih bersambung.

Dia tak bisa membiarkan kisah mereka berakhir begitu cepat, tapi dia juga tidak akan berterus terang dan menyatakan penyesalannya.

"Aku lebih baik tinggal dalam radiusmu, paling tidak aku bisa merasakan kesedihan dan kebahagiaanmu, saat kau membutuhkanku, aku bisa berada di sana untukmu."

"Kau tidak menginginkanku dalam duniamu, mengapa tidak kucari saja seseorang untuk menggantikanmu. Sayang sekali, aku tidak mendengarkan nasihat-nasihat itu…"

Setelah itu, dia kuliah di universitas bergengsi.

Seperti biasa, dia menjadi pusat perhatian di kampusnya, tetapi kini dia tidak lagi memiliki Ji Yi di sisinya, yang selalu ia manjakan.

Sebutan "Laoda" masih ada di universitas, tetapi Ji Yi tak ada di sana. Jiwa mudanya yang bergelora ataupun situasi di mana semua orang memanggilnya "Kak Chen" tidak ada lagi. Dia juga tidak menginginkan semua itu.

Awalnya, dia menjadi seorang "Laoda" demi He Yuguang, tetapi pada akhirnya, tidak ada alasan lagi bagi "Laoda" untuk ada. Yang dia inginkan hanyalah memanjakan Ji Yi selamanya.

Tanpa Ji Yi, dia tidak punya keinginan untuk tersenyum pada para gadis. Ketika itulah dia menyadari betapa ia merindukan hari-hari ketika Ji Yi berada di sisinya, paling tidak, ia dapat merasakan kesedihan dan kebahagiaan Ji Yi kala itu.

Saat itu, dia merasa sangat menyesal, namun tidak ingin mengakuinya. Meskipun dia selalu pergi ke Beijing untuk mengunjungi gadis itu setiap bulannya.