Chereads / Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu / Chapter 293 - Dimanjakan Oleh Seluruh Tim Produksi (3)

Chapter 293 - Dimanjakan Oleh Seluruh Tim Produksi (3)

Ini adalah pertama kalinya Ji Yi diundang ke pesta yang diselenggarakan untuk para pemain film dan kru semenjak ia bergabung dalam tim produksi "Three Thousand Lunatics" sekitar satu bulan yang lalu...

Sekilas rasa heran melintas di mata Ji Yi, dan setelah beberapa saat, ia menyadari bahwa dia belum menjawab He Jichen. Masih begitu terperangah dengan kelembutan yang ditunjukkan pemuda itu, Ji Yi menoleh ke arahnya dan perlahan namun pasti menganggukkan kepala dua kali. "Baiklah."

He Jichen memandangi sosok ramping Ji Yi beberapa saat lalu berkata, "Sebaiknya kau kembali dan beristirahat."

"Mhm," balas Ji Yi yang masih berdiri di sana selama beberapa detik sebelum akhirnya berbalik menatap He Jichen dan menambahkan: "Aku kembali dulu."

"Selamat malam."

Ketika mendengar balasan He Jichen, Ji Yi tidak lagi ragu dan berbalik menuju pintu. Perlahan ia membuka pintu, lalu meninggalkan kamar He Jichen.

Begitu pintu tertutup, kamar itu menjadi jauh lebih sunyi karena hanya ada He Jichen seorang diri di sana.

Ia mengantar kepergian Ji Yi dengan pandangannya dan terus berdiri di sana untuk beberapa saat sebelum berjalan ke arah sofa. Dia mengambil telepon yang dibalikkan oleh Ji Yi dan meletakkannya di meja. Ia lalu memencet sebuah tombol pada telepon hotel itu untuk menghubungi meja depan dan memanggil seorang staf cleaning service.

Kurang dari dua detik setelah ia menutup telepon, seorang staf cleaning service datang.

He Jichen membuka pintu dan kemudian berjalan ke arah jendela yang menjulang tinggi.

Staf cleaning service itu bekerja dengan hati-hati agar tidak mengganggu He Jichen, sementara pemuda itu memandangi langit malam yang kelam dengan raut wajah terkesima.

Untuk beberapa saat dia tenggelam dalam pikirannya, kemudian mengalihkan pandangan dari jendela. Setelah mengitari ruangan dua kali, dia lalu meraih ponselnya dari atas meja kopi, mencari nomor telepon Chen Bai dan menghubunginya.

Langit sudah gelap dan Chen Bai mungkin sudah tertidur. Ketika menunggu panggilannya terhubung, telepon bordering beberapa kali sebelum akhirnya tersambung. Dari sisi lain panggilan itu, dia mendengar suara Chen Bai yang serak, "Tuan He?"

"Mhm..." balas He Jichen dengan sambil lalu, lalu ia menunggu selama dua puluh detik. Setelah yakin bahwa Chen Bai sudah benar-benar terbangun, ia pun langsung ke pokok permasalahan, "Pesan ruangan pesta yang besar di Grand Hyatt untuk Jumat depan."

"Jumat depan?" Chen Bai ragu sesaat, sebelum lanjut mengingatkan, "Tuan He, anda punya janji makan malam yang penting di Hangzhou hari Jumat depan…"

"Batalkan saja." Berbanding terbalik dengan keraguan dalam suara Chen Bai, He Jichen terdengar sangat yakin dan tegas.

"Membatalkannya? Tuan He, itu akan sulit. Anda tahu kan ada beberapa pejabat pemerintahan yang akan hadir…"

"Kalau tidak bisa dibatalkan, atur agar ada yang bisa datang mewakiliku. Aku punya hal yang jauh lebih penting untuk diurus..." He Jichen tidak memberi Chen Bai kesempatan untuk membujuknya sebelum melanjutkan memberi instruksi-instruksi lain dengan nada suaranya netral.

Di kantor, instruksi He Jichen layaknya kepingan emasꟷdia hanya akan mengatakannya satu kali dan jika asistennya itu tidak mendapatkan semua instruksinya dengan akurat, ia akan kena omel.

Tetapi hari ini, setelah selesai memberikan instruksinya, He Jichen menambahkan, "Kau sudah menangkap semuanya?"

"Kurang lebih..."

He Jichen mengerutkan keningnya mendengar kedua kata terakhir yang diucapkan oleh Chen Bai. Kurang lebih? Tidak ada satupun hal di dalam daftar itu yang boleh terlewatkan!

Sedetik kemudian, He Jichen berkata pada Chen Bai, "Nyalakan komputermu sekarang atau cari kertas dan pena. Catat semua yang kukatakan tanpa ada satu hurufpun yang terlewat!"

Yang benar saja? Dia biasanya hanya ingin aku mencatat hal-hal penting untuknya, tetapi sekarang, dia mau aku membuat catatan hanya untuk pesta biasa?

Dari seberang telepon, Chen Bai sedikit terlambat saat He Jichen sudah berbicara dengan nada suara yang penuh penekanan, "Siap?"