Chereads / Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu / Chapter 248 - Pikirkan Dulu, Sebelum Kau Menjawab (8)

Chapter 248 - Pikirkan Dulu, Sebelum Kau Menjawab (8)

Cheng Weiwan tidak berpikir dua kali ketika membuka gulungan kostum itu untuk mencari benda keras tersebut.

Dan ia menemukan sebuah silet tipis yang sangat tajam sepanjang kira-kira lima centimeter.

Satu sisinya bernoda darah, dan sisi lainnya direkatkan pada kostum.

Ketika merawat luka Ji Yi, dia kebingungan bagaimana Ji Yi bisa terluka separah itu. Jadi rupanya, ada "senjata" di bagian dalam kostumnya…

Kedua alis Cheng Weiwan berkerut sembari memandang silet itu selama dua detik sebelum menoleh pada luka di pinggang Ji Yi. Lalu ia pun mengerti semuanya.

Dia bahkan tidak menyebutkan tentang temuannya itu kepada Ji Yi sebelum melangkah keluar dari pintu istana dan menutupnya lagi.

He Jichen sedang berdiri di depan pintu istana. Ketika mendengar suara pintu dibuka, ia mengira yang keluar adalah Ji Yi, maka ia pun spontan berbalik, tetapi ternyata yang keluar adalah Cheng Weiwan. He Jichen mengerutkan kening dan ingin bertanya: Mengapa Ji Yi belum keluar? Akan tetapi, sebelum kata-kata itu sempat terucap olehnya, Cheng Weiwan menyerahkan kostum penuh darah itu kepadanya, dengan silet yang masih tertanam di dalamnya, dan berkata, "Aku menemukan ini di dalam kostumnya."

Kata-kata yang sudah ada di ujung lidah He Jichen sontak tertahan.

He Jichen menatap silet itu dan mengerutkan alisnya.

Apa yang Cheng Weiwan pahami hanya dengan sekali lihat, juga langsung dimengerti oleh He Jichen.

Seketika itu juga, ia tersadar dan mengerti bahwa seseorang telah menjebak Ji Yi.

Perlahan-lahan mata He Jichen berubah dingin.

Setelah setengah jam, dia akhirnya berbicara. Nada suaranya terdengar jauh lebih dingin dari sebelumnya. "Bagaimana keadaannya?"

"Untungnya pisau ini kecil, jadi tidak sampai mengenai bagian vital, tapi lukanya cukup dalam. Meskipun lukanya sudah dijahit, dia tetap harus berhati-hati dalam beberapa hari ini." Cheng Weiwan menyadari bahwa He Jichen pasti sangat peduli pada wanita yang ada di dalam istana itu. Dia jelas terlihat sedang terbakar amarah, tetapi ketika angkat bicara, yang pertama kali ditanyakannya adalah keadaan wanita itu.

He Jichen tidak berkata apa-apa lagi. Dia mengulurkan tangan dan mengambil pisau itu dari tangan Cheng Weiwan, kemudian berbalik menuruni tangga dan menghampiri kerumunan para staf. "Siapa yang bertanggung jawab atas kostum?"

Tanpa mengetahui apa yang sedang terjadi, semua orang tertegun mendengar pertanyaan He Jichen yang mendadak itu.

Karena tidak ada yang menjawab setelah sepuluh detik, He Jichen kembali berbicara dengan nada yang lebih serius dari sebelumnya, "Apa kau tidak mendengarku? Caraka!"

Setelah He Jichen selesai bicara, seorang pria langsung berteriak, "Asisten kostum, asisten kostum!"

Tak berapa lama kemudian, si caraka membawa seorang wanita berusia sekitar dua puluh tahun ke depan He Jichen. "Direktur Ji, ini dia orangnya. Dia penanggung jawab kostum …"

He Jichen tidak menunggu pesuruh itu selesai bicara. Tanpa menggunakan nada yang sopan, ia bertanya pada wanita itu dengan suara yang tegas, "Apa kau bertanggung jawab atas kostum di lokasi syuting?"

Wanita yang berdiri di hadapannya itu dengan patuh menjawab, "Ya, Direktur Ji."

"Selain kau, siapa lagi yang menyentuh kostum ini?" He Jichen mengangkat kostum Ji Yi sedikit lebih tinggi.

Wanita itu melihat ke arah kostum dua kali dan menggelengkan kepala. "Tidak ada orang lain kecuali saya."

"Apa kau yakin?"

Wanita itu menunduk sesaat sebelum mengangguk pelan.

He Jichen mendadak mengangkat tangannya dan melempar kostum Ji Yi ke depan wanita itu.

Pisau bernoda darah dalam kostum itu jatuh tepat di kaki wanita itu dengan suara berdenting "Klang!"