Chereads / Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu / Chapter 227 - Orang Yang Kucintai Bukan Kekasihku (7)

Chapter 227 - Orang Yang Kucintai Bukan Kekasihku (7)

Ketika ia hampir sampai ke dekat tiga wanita muda itu, ia mendengar apa yang dikatakan oleh Tang Huahua: "Atau, Xiao Yi, apakah menurutmu kau dapat menyukai He Xuezhang? Dan apakah kau merasakan sesuatu tentang He Xuezhang?"

Langkah kakinya mendadak terhenti ketika ia menahan napas dan menatap Ji Yi lekat-lekat untuk mengetahui jawabannya.

...

Menyukai He Jichen? Atau merasakan sesuatu untuk He Jichen?

Kejengkelan di antara kedua alis Ji Yi semakin nampak jelas.

Dia tidak akan pernah melupakan bagaimana ia harus menahan diri saat menghadapi Lin Zhengyi malam itu, hanya untuk membantu He Jichen mendapatkan kembali investasinya. Dia juga ingat bagaimana He Jichen memperlakukannya dan betapa ia merasa sangat dipermalukan.

Suka? Merasakan sesuatu?

Ji Yi merasa tidak cukup membenci dan menghindarinya, jadi bagaimana mungkin ia menyimpan rasa terhadap pemuda itu?

Tang Huahua melihat bagaimana Ji Yi menekuk ujung bibirnya dan bagaimana ia tidak memberi jawaban untuk waktu yang lama, maka ia pun bersembunyi di balik Bo He. Dengan suara pelan, dia mendesak Ji Yi, "Xiao Yi..."

Lamunan Ji Yi terputus ketika ia mendengar Tang Huahua berbicara. Kuatir bahwa Tang Huahua akan terus membahas hal-hal yang aneh dan konyol, maka dengan segera Ji Yi menjawab, "Apakah kau akan jatuh hati pada orang yang kau benci?"

Ji Yi membuat Tang Huahua tertegun dengan jawaban itu, yang kemudian membuatnya tertawa. "Xiao Yi, apa kau bercanda? He Xuezhang memperlakukanmu dengan sangat baik, bagaimana mungkin kau membenci orang seperti d-..."

Ji Yi tidak ingin terus membicarakan tentang hal itu barang sedikitpun. Ji Yi sangat mengerti apa yang dimaksud oleh Tang Huahua dan langsung menghentikannya mengucapkan kata "dia" dengan menyahut, "Aku tidak sedang bercanda denganmu. Menyukai, atau menyimpan rasa padanya? Lebih baik bunuh saja aku!"

Setelah mengatakan hal itu, Ji Yi tidak berlama-lama tinggal di sana. Dia mendekap buku-bukunya dan berbalik, menuju asrama.

Bo He dan Tang Huahua terlihat kaget dengan ketegasan kata-kata terakhir Ji Yi. Mereka berdua terus berdiri di sana, bertukar pandang satu sama lain sebelum tergesa-gesa menyusul Ji Yi.

...

Ketiga gadis itu sudah lama menghilang dari pandangan, tetapi He Jichen masih terpaku di tempatnya, tanpa bergerak sedikitpun.

Beberapa orang mahasiswa berjalan melewatinya dan memasuki gedung kampus. Ada beberapa dari mereka yang memegang buku-buku pelajaran, bercakap-cakap dan tertawa di sampingnya seraya berjalan melewatinya.

Akan tetapi, pandangannya seakan terpaku pada tempat di mana Ji Yi tadinya berdiri.

Bias cahaya matahari yang mulai tenggelam membuat bayangannya memanjang.

Bahkan dia tidak tahu berapa lama dirinya sudah berdiri dalam posisi itu sebelum seseorang dari asramanya, yang sedang berjalan menuju kantor administrasi untuk mendaftar, melihatnya dan memanggilnya, "Kak Chen?"

He Jichen masih tak bergerak seakan tidak mendengar apapun.

Teman sekamarnya sangat bingung hingga dia mengambil dua langkah besar dan berdiri di belakang He Jichen lalu menepuk pundaknya. "Kak Chen, kau sedang lihat apa? Kenapa kau melamun begitu?"

He Jichen tiba-tiba tersadar dan menoleh pada teman sekamarnya.

Teman sekamarnya itu mengikuti arah pandangan He Jichen, tetapi tidak dapat melihat apa pun yang menarik perhatian. Dia terkekeh dan langsung ke ke pokok persoalan: "Kak Chen, di asrama kita nanti ada pesta. Kau mau datang?"

Mungkin karena He Jichen melamun terlalu lama, ia agak bingung. Dia menggelengkan kepala, lalu menyadari apa yang baru saja dikatakan teman sekamarnya dan setelah beberapa saat, ia lalu mengangguk.

Khawatir jika teman sekamarnya itu akan bingung karena melihat gerakan kepalanya yang menggeleng, lalu mengangguk, maka dia pun menambahkan dengan suara yang serak, "Di mana?"