Chereads / Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu / Chapter 228 - Orang Yang Kucintai Bukan Kekasihku (8)

Chapter 228 - Orang Yang Kucintai Bukan Kekasihku (8)

"Di restoran hot pot seberang kampus." Setelah mengatakan hal itu, teman sekamarnya itu menunjuk ke arah gedung kampus di dekat mereka. "Kak Chen, aku akan mendaftar dulu. Sampai ketemu nanti di restoran."

He Jichen mengangguk pelan, tapi tidak mengatakan sepatah katapun.

Setelah teman sekamarnya pergi, dia berdiri di tempat yang sama beberapa saat lamanya sebelum berjalan kembali ke mobilnya. Dia membuka pintu mobil, dan masuk.

He Jichen menutup pintu dan menaikkan jendela, membiarkan keheningan merebak ke seluruh ruang mobil.

Dia menundukkan pandangan dan menatap roda kemudi di depannya, kata-kata Ji Yi kepada Tang Huahua menggema di telinganya: "Apakah kau akan jatuh hati pada seseorang yang kau benci?"

"Aku tidak sedang bercanda denganmu. Menyukai, atau menyimpan rasa untuknya? Lebih baik bunuh saja aku!"

Sebenarnya, jauh di dalam lubuk hatinya, He Jichen tahu benar bahwa tidak ada dirinya di hati Ji Yi. Jika dia ada di sana, mengapa dia sampai perlu meminjam identitas kakaknya hanya untuk bisa dekat dengan Ji Yi?

Akan tetapi, ketika dia mendengar sendiri betapa benci Ji Yi kepadanya, dia menyadari bahwa rasa putus asa yang dialaminya saat itu hampir tak dapat ditahannya.

Dia tahu ini bukan salah Ji Yi. Dia bertindak terlalu jauh malam itu di hotel Four Seasons, tetapi hatinya masih begitu sakit mendengar kata-kata gadis itu.

-

Di asrama, Bo He menerima panggilan telepon dari ketua kelas.

Sang ketua kelas dan Bo He berasal dari kota yang sama dan mereka adalah teman sekelas sejak SMA, karena itu hubungan mereka selalu baik. Dia menelepon untuk menanyakan jika Bo He ingin pergi makan bersamanya dan teman-teman sekamarnya malam itu.

Bo He sedikit ragu karena ketua kelas memintanya mengajak Ji Yi dan Tang Huahua juga. Akan tetapi, ketika teringat bahwa mereka akan ditraktir, Bo He langsung tersenyum lebar sembari menutup telepon. Dia memanggil Ji Yi dan Tang Huahua untuk bergegas dan bersiap-siap pergi untuk makan malam gratis.

Pesta makan malam diadakan di restoran hot pot di seberang kampus, di mana ada sekitar delapan atau sepuluh sekolah lain yang juga sedang menggelar pesta makan malam di sana. Para mahasiswa dan mahasiswi dari B-Film menyebutnya "kantin kedua."

Hari ini adalah awal semester, jadi semua murid berkumpul untuk makan bersama. Ketika Ji Yi dan kedua teman sekamarnya tiba, restoran hot pot itu sudah dipenuhi orang.

Mereka bertiga mengitari lantai satu, tapi tidak menemukan ketua kelas dan teman-teman lainnya. Bo He baru saja hendak mengeluarkan ponselnya dan menelepon mereka ketika sang ketua kelas tiba-tiba terlihat di tangga. "Bo He."

Ji Yi dan para gadis itu menaiki tangga, mengikuti ketua kelas sambil mendengarkan penjelasannya, "Saat kami sampai di sini, lantai satu sudah penuh, tidak ada tempat. Jadi kami harus memesan ruang pribadi yang luas di lantai dua. Karena semua ruangan hari ini penuh dan ruangan pribadi di lantai dua itu muat sampai lebih dari sepuluh orang, boss restoran tidak rela memberikannya kepada kita yang hanya bertujuh. Untungnya aku bertemu dengan teman sepermainan bola basketku. Mereka juga datang, jadi kita berbagi meja dengan mereka. Kita dari sekolah yang sama, jadi kalian nanti bisa saling kenal..."

Ketika ketua kelas selesai menceritakan bagaimana kejadiannya, mereka berempat sudah sampai di pintu masuk ruang pribadi yang besar itu.

Selain tiga orang gadis tersebut, semua undangan sudah duduk mengelilingi meja bundar, berbincang dengan gembira.

Tang Huahua berjalan di depan, menarik sebuah kursi, dan baru saja duduk ketika matanya terbelalak seakan tak percaya. Dia memekik, "He Xuezhang?"

Begitu Tang Huahua menyebut namanya, ia teringat kembali tentang apa yang Ji Yi katakan di depan kantor administrasi hari ini. Dia spontan menoleh dan melihat ke arah Ji Yi.

Ketika Ji Yi mendengar Tang Huahua menyebut "He Xuezhang," ujung jemarinya gemetar, tetapi ekspresi wajahnya tidak berubah.

Jika dia tahu bahwa dirinya harus berbagi satu meja dengan He Jichen, dia pasti mencari alasan untuk menolak ajakan makan malam ini.

Tetapi dia sudah terlanjur datang, karenanya ia tak bisa berbalik dan pergi begitu saja.