Meskipun "He Yuguang" hanya berkunjung selama sehari semalam, Ji Yi merasakan kehampaan ketika memasuki lift.
Sebenarnya Ji Yi tak ingin melepasnya pergi. Di dunia ini, tidak ada seorang pun yang tidak ingin bersama dengan seseorang yang memperhatikan dan memperlakukan mereka dengan sangat baik.
Tetapi Ji Yi tidak bisa membiarkan "He Yuguang" menderita dengan membuatnya tinggal di Lijiang bersamanya, bukan?
Dan yang terpenting adalah, Ji Yi telah berusaha keras untuk menjaga jarak di antara mereka. Jika saja bukan karena apa yang dilakukan Lin Ya, jika kaki Ji Yi tidak terkilir, dan jika pemuda itu tidak mengunjunginya di Lijiang karena mengkhawatirkannya, mereka berdua tidak akan menghabiskan waktu seharian dan semalaman bersama...
Ji Yi tidak bodoh; ia jelas menyadari bahwa dirinya telah jatuh cinta semakin dalam kepada "He Yuguang" hanya dalam waktu sehari semalam.
Perasaan membingungkan yang ia rasakan terhadap "He Yuguang" itu jauh lebih kuat daripada yang dirasakannya ketika masih muda dulu.
Ji Yi sungguh takut dirinya kehilangan kendali dan jatuh cinta kepada "He Yuguang" tanpa mampu berpikir dua kali. Karenanya ia berpura-pura bahwa kakinya baik-baik saja, sehingga "He Yuguang" bisa pergi tanpa perlu mengkhawatirkannya.
Ya... Jatuh cinta.
Tak peduli apa yang dirasakannya terhadap He Yuguang ketika masih muda, kini setelah dipikir kembali, saat itu yang dirasakannya hanyalah sekedar cinta monyet.
Tetapi kini, apa yang dirasakannya jauh di kedalaman lubuk hatinya, adalah cinta sejati.
Perasaan Ji Yi kepadanya sangat jauh berbeda dari apa yang ia rasakan di masa lalu.
Orang yang sama, dan hanya berselang empat tahun lamanya, jadi bagaimana bisa perasaannya terhadap pemuda itu begitu berbeda?
Ji Yi mengerutkan kening. Belum lagi terlepas dari kebingungan dan rasa heran, hatinya telah diselimuti kesedihan dan rasa frustasi.
Jika saja dia bukan kakak kandung He Jichen, alangkah baiknya... Dia tidak perlu sekuatir ituꟷJika ia mencintai pria itu, ia dapat melakukannya dengan terang-terangan...
Empat tahun yang lalu, Ji Yi tidak dapat mengacuhkan kesalahan yang ia dan He Jichen lakukan malam itu, dan insiden itu menghentikannya mengikuti kata hatinya untuk bersama dengan He Yuguang.
Ketika pintu lift terbuka, Ji Yi berdiri di dalam bilik lift dengan konyol selama beberapa saat sebelum akhirnya melangkah keluar.
Entah bagaimana dia berhasil kembali ke depan pintu kamar hotelnya dan menggesek kartu untuk membuka pintu... ketika pikirannya kembali ke sekelilingnya, ia tiba-tiba sudah duduk di sofa kamar hotelnya.
Jika saja He Yuguang tidak datang, Ji Yi tidak akan merasa begitu kesepian berlibur sendirian. Kini di kamar hotel, tiap kali menoleh ke arah meja, ia teringat bagaimana "He Yuguang" bekerja di sana tadi malam. Ketika melihat ke arah sofa, ia akan teringat bahwa pria itu tidur disana semalam. Ketika melihat gelang di pergelangan tangannya, ia akan teringat bahwa "He yuguang" memberikan gelang itu padanya... Suasana hati Ji Yi mendadak diselimuti mendung.
Pergelangan kaki Ji Yi belum membaik, jadi dia belum bisa pergi keluar. Maka ia lalu memeluk bantal, membuat dirinya merasa nyaman di sofa sambil menonton televisi.
Dia terlihat seakan sedang menonton TV, tetapi sebenarnya ia tidak tahu tayangan apa yang sedang ditontonnya. Baru ketika housekeeper
Ia segera meraih remote control, mengubah kanal, lalu menatap lurus ke arah televisi.
Sang housekeeper membersihkan ruangan dengan hati-hati, supaya tidak berisik atau mengganggu Ji Yi.
Setelah housekeeper itu mengganti sprei, dia masuk ke kamar mandi. Dia sibuk membersihkannya selama sekitar sepuluh menit sebelum tiba-tiba keluar. "Nona, apakah ini milik anda? Saya menemukannya di atas kotak tisu dalam kamar mandi"
Ji Yi menoleh ketika mendengarnya.
"Ini kelihatannya cukup mahal", lanjut housekeeper itu sambil menyerahkan benda temuannya pada Ji Yi