Chereads / Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu / Chapter 191 - Aku Berharap Kau Akan Selamanya Tersesat Dan Datang Kepadaku (1)

Chapter 191 - Aku Berharap Kau Akan Selamanya Tersesat Dan Datang Kepadaku (1)

Percakapan antara He Yuguang dan sang pembantu tidak terdengar dari tempat Ji Yi berada. Setelah sekitar satu menit, pembantu itu kembali dan berkata, "Tuan mengatakan bahwa saat ini dia sedang tidak berselera, jadi saya rasa anda akan makan sendirian, Nona."

Ji Yi merespon dengan "Oh," lalu menundukkan kepala. Ia memakan sesuap bubur lagi sebelum berkata, "Bisakah aku minta tolong untuk mempersiapkan satu porsi sarapan yang bisa kubawa untuk Kak Yuguang?"

"Ya, Nona. Tunggu sebentar."

Ji Yi tidak bersuara, namun ia mempercepat makannya.

Setelah menghabiskan semangkuk bubur, Ji Yi mengambil serbet makan, membasuh mulutnya, dan berdiri. Ia membawa sarapan yang dipersiapkan oleh sang pembantu, dan membawanya ke ruang kerja.

Karena tidak dapat memegang nampan dengan stabil hanya dengan sebelah tangan, Ji Yi menggunakan lengannya untuk mengetuk pintu. Ji Yi bermaksud membuat suara agar orang yang berada di dalam ruang kerja tahu akan kehadirannya, ketika menyadari pintunya tidak tertutup rapat. Dengan sekali dorong, pintunya telah terbuka.

Duduk dengan pena di tangan, "He Yuguang" sedang berkonsentrasi menulis sesuatu ketika ia mendengar ada suara. Ia lantas mendongak dan melihat ke arah pintu.

Ketika melihat Ji Yi, ia langsung panik dan buru-buru menyimpan semua yang ada di meja ke dalam laci.

He Jichen bergerak terlalu cepat, sehingga Ji Yi hanya melihat sekilas kertas yang tadi ada di meja. Ia tidak menyangka bahwa "He Yuguang" akan bereaksi seperti itu, maka ia pun meminta maaf dengan malu-malu sambil tersenyum. "Kak Yuguang, maaf. Aku bermaksud mengetuk pintu, tapi aku tidak menyadari bahwa aku telah mendorong pintu hingga terbuka."

Setelah menenangkan diri dari kepanikannya mula-mula karena melihat Ji Yi, He Jichen tersenyum dan menggelengkan kepala.

Ji Yi menghampirinya dan meletakkan sarapan di atas meja. "Kak Yuguang, kudengar dari bibi bahwa kau sedang tidak berselera. Itu tidak baik. Bahkan meskipun tidak lapar, kau harus tetap makan.."

He Jichen meraih ponsel di atas meja dan mengetik: "Terima kasih, aku akan makan sebentar lagi."

Setelah melihat bahwa "He Yuguang" mau makan, Ji Yi terlihat lebih tenang. "Kalau begitu, nanti aku akan..."

Sebelum ia selesai bicara, "He Yuguang" terlihat seakan ia tiba-tiba berpikir tentang sesuatu. Ia mengambil ponsel dan mengetik: "Manman, apakah terjadi kesalahpahaman antara kau dan Jichen?"

Bagaimana Kak Yuguang bisa tahu?

Ji Yi terkejut ketika melihat kalimat itu dan kemudian teringat bahwa He Yuguang dan He Jichen adalah saudara kandung. Mereka cukup dekat, jadi wajar jika Kak Yuguang tahu, tetapi apakah Kak Yuguang akan melihatnya sebagai seorang wanita kotor seperti halnya He Jichen?

Rasa gugupnya belum lagi sirna ketika Ji Yi melihat kata-kata baru di ponsel "He Yuguang": "Apakah ada semacam kesalahpahaman?"

Kesalahpahaman?

Kak Yuguang ternyata memakai kata :"Kesalahpahaman". Apakah itu berarti di dalam hatinya, ia mempercayai Ji Yi meski sedikit?

Mulut Ji Yi sedikit ternganga dan ia menatap "He Yuguang" beberapa saat lamanya sebelum berkata dengan tidak percaya, "Kak Yuguang, Kau bilang itu adalah kesalahpahaman. Apakah itu berarti kau percaya bahwa aku bukan wanita seperti itu?"

He Jichen samar-samar mengerti kebenaran atas apa yang terjadi dua malam sebelumnya; satu-satunya alasan ia bertanya secara tidak langsung adalah untuk mendapat sebuah konfirmasi. Setelah melihat reaksi Ji Yi saat itu, ia seakan menyadari sesuatu jauh di lubuk hatinya.

Rasanya seakan ada sebilah pisau tajam menghujam ke jantungnya. Rasa sakitnya membuatnya kesulitan bernapas dan ia memaksa jari-jarinya agar berhenti gemetar. Ia menirukan cara He Yuguang menulis saat mengetik pesan: "Manman, tentu saja aku percaya padamu."