Chereads / Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu / Chapter 141 - Kisahnya Yang Tidak Diketahui (1)

Chapter 141 - Kisahnya Yang Tidak Diketahui (1)

Tindakan He Jichen mengejutkan Ji Yi. Untuk sesaat lamanya, gadis itu tak bergerak, lalu otomatis menunduk melihat jaket yang menutupi tubuhnya. Ketika ia merasakan sentuhan jari-jari He Jichen saat mengancingkan jaket itu dari bawah ke atas, bibirnya spontan mengerut dan sekujur tubuhnya menegang.

Ketika He Jichen selesai mengaitkan kancing terakhir, pemuda itu menarik tangannya. Saat itulah Ji Yi akhirnya mencuri pandang ke arah He Jichen.

Wajah tampannya tidak lagi terlihat murka, tetapi sepasang matanya masih memandang dengan tajam.

Caranya menatap Ji Yi tidak dapat dianggap ramah, justru terkesan dingin.

Ji Yi cepat-cepat mengalihkan pandangannya dari He Jichen.

Ruangan pesta itu begitu hening selain dari suara erangan Zhengyi yang kesakitan.

Ji Yi masih menimbang-nimbang apakah ia sebaiknya berterima kasih kepada He Jichen lalu meninggalkan tempat itu, ketika tiba-tiba pemuda itu berkata: "Ayo pergi."

Ji Yi mengira ia salah dengar, maka ia pun mendongak ke arah He Jichen sambil masih duduk di sofa. Ji Yi sama sekali tidak bergerak.

Pemuda itu mengerutkan alisnya dengan kesal. Ji Yi mengira ia akan marah, namun tak disangka, nada suaranya terdengar sangat tenang. "Aku akan membawamu pergi dari sini."

He Jichen lantas berbalik dan melangkah ke arah pintu.

Setelah beranjak dua langkah, He Jichen menyadari bahwa Ji Yi belum juga bergerak. Ketika ia menoleh, Ji Yi buru-buru bangkit dari sofa tepat ketika dua pasang mata mereka bertemu. Ji Yi berjalan mengitari Lin Zhengyi dan bergegas menghampiri He Jichen.

He Jichen menunggu hingga Ji Yi lebih dekat sebelum mulai berjalan kembali.

Keduanya berjalan berdampingan menuju lift dengan tetap menjaga jarak di antara mereka.

Ketika pintu terbuka, He Jichen masuk terlebih dulu, tanpa menengok ke arah Ji Yi.

Ji Yi mengira He Jichen akan berhenti memperdulikannya setelah meninggalkan ruang pesta Lin Zhengyi, karenanya ia tidak pernah menyangka bahwa He Jichen akan menahan pintu lift agar tetap terbuka untuknya. Pemuda itu memandang ke arah Ji Yi yang masih kebingungan.

Ji Yi merasakan pandangannya dan mengerti apa maksud pemuda itu. Karena He Jichen tidak mengatakan sepatah kata pun, ia juga tidak berbicara, namun bergegas masuk ke dalam lift.

Ketika pintu lift terbuka kembali, Ji Yi menyadari bahwa He Jichen telah mengantarnya ke parkir basement.

Ji Yi tidak membawa kendaraan karena ia naik taksi ke China World Hotel- Beijing. Ji Yi masih berdiri di dalam lift sambil mempertimbangkan apakah harus pergi dengan He Jichen ketika pemuda itu melangkah keluar lift. Seakan mengerti akan kebingungan Ji Yi, ia menoleh, lalu berkata, "Aku akan mengantarmu."

Pandangannya menyapu pakaian Ji Yi yang kusut.

Dalam hati, Ji Yi tahu apa maksudnya.

Rambutnya acak-acakan, dan wajahnya masih berbekas tamparan Lin Zhengyi tadi. Ditambah lagi, roknya juga robek lebar, jadi akan sangat memalukan jika ia naik taksi...

Ji Yi menunduk, namun tidak menolak tawaran He Jichen. Dengan pelan ia berkata, "Terima kasih."

Ini pertama kalinya dia tidak menolakku semenjak kami bertemu lagi, kan?

He Jichen gemetaran tanpa suara sembari melangkah keluar dari lift.