Wajah Xiao Bai merah padam seraya ia menganggukkan kepalanya pelan, "Ya."
Meski suara Lu Yanchen terdengar tak acuh, tatapannya benar-benar dingin saat itu, "Kau tahu apa itu cinta pertama?"
Xiao Bai tidak merasakan perbedaan sama sekali, karena Pamannya itu selalu memasang wajah dingin dan kaku.
Ia tersenyum sangat lebar sampai kedua matanya berubah menjadi garis, "Tentu saja aku tahu! Nenek memberitahuku kalau aku punya seorang perempuan yang sangat, sangat aku suka di kelas, itu rasanya cinta pertama! Nenek bahkan bilang kita bisa jadi kekasih masa kecil! Ketika aku memandang Kakak dari lantai bawah, aku merasa sangat menyukainya. Ini pasti rasanya cinta pertama!"
Xiao Bai si jenius kecil itu telah dikalahkan telak oleh hati Neneknya yang polos dan seperti anak perawan. Kepada ibunya yang menempatkan cinta di atas segalanya, Lu Yanchen benar-benar kehilangan kata-kata—sampah apa yang sebenarnya diajarkan oleh wanita itu pada Xiao Bai setiap hari?