Shi Guang mencoba sebisa mungkin untuk menekan amarah di dalam hatinya, namun amarahnya tidak mau reda, apapun yang dilakukannya. Karena tak lagi mampu menahannya, ia mengangkat tangan dan menampar wajah Su Ya dengan keras.
Kepada seseorang seperti itu, ia lebih memilih bermain fisik daripada terus bicara.
Bukankah katanya yang dulu itu hanya pertengkaran kecil?
Baiklah, kalau begitu! Shi Guang akan menunjukkan apa itu pertengkaran kecil!
Su Ya, yang baru saja ditampar, memegangi pipinya, menganga menatap Shi Guang dengan tak percaya. Namun detik berikutnya, bibirnya melengkung samar.
Selama sesaat, Shi Guang mengira ia salah melihat.
Tapi tidak. Su Ya benar-benar sedang tersenyum.
Senyuman itu bukan jenis yang akan diberikan seseorang sebelum mengamuk; itu adalah senyuman seseorang yang rencananya sukses.
Segera saja, Shi Guang menyadari apa yang terjadi—Su Ya sengaja memancingnya.