Lu Yanchen menatapnya dengan geli. "Sejak kapan kulitmu berubah setebal tembok?"
Shi Guang berdeham dan membalas, "Kata siapa setebal itu? Agak kurang dari itu!"
Lu Yanchen merasa jengkel, tercengang ketika ia dimandikan dalam sikap manis Shi Guang. "..."
"Katakan padaku, bagaimana bisa kau semudah itu untuk marah? Kita baru saja berbaikan tadi, dan sekarang kau sudah berwajah suram lagi. Atau, kau sebenarnya mencoba berlutut dan menyanyikan Conquer?"
Sebelum Shi Guang bahkan mengatakannya, ketidaksukaan di dalam hati Lu Yanchen sudah lama ditenggelamkan oleh Shi Guang. Ia sudah menyerah marah padanya tadi, dan ia pun berkata dengan suara lembut, "Jangan bercanda. Aku ada urusan!"
Ia memang punya sesuatu untuk diurus.