"Kau tidak bisa menyalahkanku karena salah paham. Dulu ketika Yanchen pulang, ia sangat lesu dan mengurung diri di dalam rumah, tampak seakan semua orang yang dilihatnya adalah musuh. Pemandangan itu menyakiti hatiku. Terhadap cinta pertamanya itu, aku selalu mengira ialah yang menyakiti dan mencampakkan Yanchen, atau mungkin melakukan sesuatu yang membuat Yanchen kecewa. Dari lubuk hatiku, aku marah padanya. Dan pokoknya, aku hanya sangat tidak menyukai cinta pertamanya itu. Karena itulah, ketika aku mengetahui bahwa kaulah cinta pertamanya itu, sangat sulit bagiku untuk menerima kenyataan itu, dan pukulannya terlalu keras. Jadi aku berpura-pura sakit dan bahkan merebut ponsel Yanchen. Itulah kenapa kami tidak muncul atau mengangkat telepon, atau bahkan menjawabmu dengan cara apapun. Aku benar-benar minta maaf, ini semua salahku! Kalau kau ingin marah pada seseorang, marahlah padaku. Hanya saja, tolong jangan salahkan Yanchen!"