Apakah karena latar belakang keluarga dan talentanya sendiri sehingga ia merendahkan Shi Guang dari lubuk hatinya? Memikirkan hal itu, Shi Guang agak tercengang, dan tidak merasa ingin berbicara lagi.
Di saat yang sama, Yan Miaoke tidak tampak berniat melanjutkan pembicaraan pula. Hal itu membuat Shi Guang merasa sikap sopannya ketika memulai pembicaraan tadi hanyalah dirinya yang meminta dipermalukan.
Suara langkah kaki yang jernih dan jelas terdengar dari luar ruang tamu. Itu adalah pertama kalinya Shi Guang merasa ia melihat semacam harapan akan pembalasan ketika melihat Lu Yanchen.
Saat itu, ia langsung berdiri dan berjalan ke arahnya.
Ketika Yan Miaoke menatap punggung Shi Guang ketika gadis itu berjalan ke arah Lu Yanchen, meski tak banyak perubahan pada raut wajahnya, matanya tanpa sadar berkilat dengan sebersit rasa jijik.
Seraya terus menatap lurus, ia sadar bahwa Lu Yanchen menatapnya. Membeku sesaat, ia kemudian tersenyum. "Yanchen."