Shi Guang menaiki taksi dan meninggalkan HMOC. Akan tetapi, ia tidak langsung pulang. Alih-alih, ia turun di tengah perjalanan untuk pergi ke sebuah kedai barbekyu.
Di sana, ia memesan beberapa tusuk sate dan sebotol kecil anggur.
Sosoknya menyuarakan kesepian dari kepala hingga ujung kaki, sementara matanya sedikit memerah. Meski begitu, ia memasang senyum lebar di wajahnya, membuat kulitnya yang putih bersinar bersama senyuman itu, terlihat memesona.
Ia mengangkat gelas anggur ke bibirnya dan berpikir selama sesaat sebelum meletakkannya kembali. Betapapun kerasnya hidup, ia akan tetap berpegang teguh dengan pendirian dan keyakinannya. Shi Guang kemudian pulang setelah menghabiskan satenya.
…
Di villa yang sunyi itu, ia menemukan bahwa pecahan gelas yang ia pecahkan sudah dibersihkan, sedangkan Lu Yanchen tidak berada di villa. Ke mana ia pergi?