"Kalau bukan itu, lantas apa yang kau takutkan?" Tatapan Lu Yanchen dalam seperti seekor elang yang menukik tajam ke hatinya.
"Siapa yang takut dengan siapa? Aku akan tinggal di sini kalau begitu! Kebetulan, aku sedang persiapan perang pada Flying Fish Cup beberapa hari ini. Tinggal di villamu tak hanya akan menghemat waktu berlatihku, aku juga bahkan bisa berlatih di malam hari ketika aku senggang." Sebuah rumah dengan kolam renang—inilah rumah impian Shi Guang.
Setelah mengatakannya, ia berjalan masuk untuk memilih kamar tidur tanpa malu-malu. Tidak ada kamar tamu di lantai satu, dan karenanya, ia mengambil sebuah kamar di lantai dua yang berada paling jauh dari kamar utama.
Ketika malam tiba, ia memaksakan diri untuk tidur. Akan tetapi, ia tak bisa tertidur dan hanya memandangi langit-langitnya dengan mata terbuka lebar. Di dalam villa itu sunyi, begitu sunyi sampai jantung orang bisa berdegup sedikit lebih kencang.