Seraya mengatakannya, cahaya melintasi mata Shi Guang yang indah, membuat Lu Yanchen merasa seakan seluruh langit berbintang bukan apa-apa jika dibandingkan dengannya.
Tak mampu menahan perasaannya, Lu Yanchen menunduk untuk menciumnya.
Namun Shi Guang malah menggodanya dengan sengaja dan meniup Lu Yanchen sebelum melangkah mundur dan bergeser ke sisi, sengaja tidak membiarkannya mendapatkan ciuman itu dan menggodanya untuk melakukannya.
Lu Yanchen memeluk pinggang Shi Guang dan memegangi belakang kepalanya, melayangkan ciuman dengan yakin kepadanya. Ciuman itu bergairah dan intens… dan benar, setelah Shi Guang sembuh, Lu Yanchen-lah yang jatuh sakit.
…
Memikirkan semua yang terjadi di masa lalu, Lu Yanchen perlahan menunduk dan bergeser mendekati Shi Guang. Menggerakkan bibirnya hingga begitu dekat dengan bibir Shi Guang, ia ragu-ragu sedikit, dengan jarak hanya sedikit lagi dari bibirnya.