Suasana di meja menjadi hening.
Itu adalah peristiwa yang tidak terduga. Tu Liang tidak bisa membuat keputusan.
Tatapannya tertuju pada Bai Muchuan. Pramusaji itu menyadarinya.
...Pria ini adalah orang yang bisa membuat keputusan. Pikir pramusaji itu.
Saat dia menoleh dan melihat Bai Muchuan, kedua matanya berbinar. Nada bicaranya tanpa sadar menjadi lebih lembut.
"Tuan, karena jumlah hidangan yang anda pesan cukup banyak, meja ini tidak akan bisa menampungnya. Kenapa anda tidak pindah ke ruang makan pribadi saja?"
"Apakah anda akan mengenakan biaya untuk ruang makan pribadi?"
...
Sebelumnya, mereka telah meminta ruang makan pribadi.
Setelah mereka mendapatkannya, mereka justru menanyakan itu.
Pramusaji itu merasa bingung. Namun Bai Muchuan tertawa sebelum dia menjawabnya.
"Kami tidak membutuhkannya! Duduk di sini lebih menyenangkan karena kami bisa melihat pemandangan malam hari di Nanmu!"
