Chereads / Membunuh Lelaki Idaman / Chapter 11 - Pengejaran

Chapter 11 - Pengejaran

Xiang Wan tidak sadar saat dia mengejar mobil itu.

Seakan-akan ada sesuatu yang jatuh ke tanah, dan merasa ingin mengambilnya. Atau ingin meminum air saat dia haus.

Terjerat dalam kasus ini selama hampir dua hari membuat fisik dan mentalnya lelah, dia merasa dirinya hampir hancur. Dia adalah orang yang paling menginginkan kasus ini cepat selesai. Dia juga ingin menemukan ujung dari kasus itu. Kalimat Bai Muchuan, yang mengatakan bahwa "tidak ada orang yang bisa membuktikan apa yang kamu ucapkan" membuat dia merasa terdorong. Dia sangat putus asa. Karena itulah, dia tidak ragu dan segera mengejar mobil tersebut.

Tapi bagaimana seseorang bisa mengejar sebuah mobil?

Xiang Wan terengah-engah saat dia melihat mobil itu mengarah ke jalan utama, dia berharap bisa melompat untuk menghadangnya.

Bagaimanapun, itu adalah hasrat manusia untuk memaksimalkan usahanya dan menghindari masalah.

Dia terlihat seperti kelinci yang terburu-buru. Siapa yang ingin memberikan dia tumpangan, dan membawa masalah pada diri mereka sendiri?

Sebuah mobil melaju melewatinya. Xiang Wan berlari hingga kakinya gemetar tetapi tidak ada mobil yang berhenti.

"Tunggu!" pada saat itu, Chen Zheng mengejarnya. Dia meraih lengan Xiang Wan dan menariknya ke belakang. Dia mengulurkan tangannya dan memberhentikan sebuah Volkswagen berwarna putih.

Screeech!

Suara nyaring ban mobil terdengar saat mobil itu tiba-tiba berhenti. Sang pengemudi memaki dari dalam mobil.

Chen Zheng segera menghampiri dan menunjukkan lencana polisinya. "Ini polisi! Tolong bekerja sama, keadaannya darurat!"

Sang pengemudi terkejut, kedua matanya terbelalak; dia tidak tahu apa yang sedang terjadi.

Bagaimana bisa dia bertemu seorang detektif yang mengejar mobil di jalanan?!

Pengemudi itu sedikit ragu, kemudian Chen Zheng menariknya keluar dari mobil dan mengambil alih kemudi. Dia berteriak pada Xiang Wan: "Cepat masuk ke dalam!"

Walaupun dia berada dalam tim forensik, dia tetaplah seorang polisi! Xiang Wan segera masuk mobil, meninggalkan beberapa pejalan kaki yang terlihat ketakutan.

Ternyata Chen Zheng tahu soal engejaran itu, dan juga hubungannya dengan Xiang Wan. Dia langsung mengejarnya tanpa memikirkan apapun.

Namun, ini adalah saat dimana kota Jin sedang memulai aktivitas malamnya. Pengemudi mobil hitam itu sangat licik, seolah-olah dia tahu seseorang sedang emosi karena hal itu. Mobilnya berbelok ke kiri dan kanan, lalu masuk ke dalam arus lalu lintas utama sambil melaju dengan cepat.

Mereka kesulitan mengejar mobil itu, namun Xiang Wan merasa bersemangat.

"Pengemudi itu tahu ada yang mengejarnya, tapi dia malah melaju lebih cepat! Aku yakin itu adalah mobilnya!"

Siapa yang ada di dalam mobil itu? Pria atau wanita? Xiang Wan tidak mengetahui hal-hal itu.

Dia sedang tenggelam dalam sensasi menjadi polisi, yang sedang mengejar seorang kriminil. Dia merasa sedikit gugup. Dia tidak sabar untuk segera menangkap orang itu, dan segera mengungkapkan kebenaran untuk membersihkan namanya.

"Itu...Di sana! Kapten Cheng, dia kesana!"

Chen Zheng melirik ke arah Xiang Wan, lalu dia fokus memperpendek jarak dengan Nissan hitam yang berada di depan.

"Apa-apaan ini?! Kamu tidak tahu cara mengemudikan mobil?"

"Sialan! Kamu mau cepat mati ya?!"

Nissan hitam itu terlihat melarikan diri untuk menyelamatkan hidupnya, tanpa memperhatikan batas kecepatan ataupun jalanan yang ramai. Dia menerobos lampu merah dan melaju dengan kecepatan tinggi, membuat pengemudi lain mengucap sumpah serapah.

Namun hal itu juga berlaku pada Chen Zheng, yang sedang mengikuti mobil Nissan hitam itu dengan penuh emosi.

"Ah! Mobilnya berbelok!" Tatapan Xian Wan tertuju pada mobil hitam di hadapannya, tanpa berkedip sekalipun.

Chen Zheng hanya merespon dengan "hm" dan segera berbelok dengan tajam.

Itu adalah belokan jalan melarang kendaraan berbelok ke kiri, namun karena Nissan Hitam itu nekat berbelok kiri, Chen Zheng hanya bisa mengikutinya.

Screech!

Screeeechh!

Sial!

Suara rem terdengar di seluruh tempat dan disertai dengan suara makian!

Mobil dari arah lain menghalangi jalannya. Sebuah SUV langsung menyenggol sisi kanan dari Volkswagen putih itu, tepat di kursi penumpang bagian depan, tempat dimana Xiang Wan berteriak ketakutan.

Chen Zheng tidak ada jalan lain kecuali menghentikan mobilnya.

Nissan hitam itu mungkin tidak memperdulikan nyawa manusia, namun Chen Zheng tidak.

Karena keraguannya, Nissan hitam tadi segera menghilang dari pandangan mereka.

Dia pergi... begitu saja?

Mereka tidak bisa menangkap pengemudi itu, tapi mereka malah menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas. Xiang Wan pun merasa sedikit jengkel.

"Apa yang harus kita lakukan?" dia merasa bersalah pada Chen Zheng.

"Tidak apa-apa." Ucap Chen Zheng dengan tenang. "Bai Muchuan yang akan mengurus semuanya."

Xiang Wan tidak bisa berkata-kata: "..."

Kenapa Detektif Bai yang yang akan mengurus semua ini?

Sesaat setelah dia memikirkan hal itu, dia datang.

"Dimana kamu?" Dia mendengar suara dingin Bai Muchuan saat bertanya.

Eh... kenapa dia terlihat marah?

Xiang Wan melirik ke arah Chen Zheng lalu memberi penjelasan singkat tentang kejadian itu. "Detektif Bai, walaupun pengemudinya berhasil kabur, aku yakin dia terlibat pada kasus itu. Kalau tidak, dia tidak perlu mengemudi secepat itu untuk menghindari kami, setuju? Kamu harus menemukan mobil itu, nomor platnya..."

"Aku bertanya kamu sedang dimana!" Bai Muchuan menyela tidak sabar.

"Oh? Oh," Xiang Wan lalu merespon dengan memberikan alamatnya. Ketika dia akan memberitahukan nomor plat mobil tadi, tiba-tiba dia mendengar bunyi 'bip' tanda telepon dimatikan.

Detektif Bai mematikan teleponnya?

Dia melihat ponselnya, lalu tertegun. Kemudian dia mendengar suara Chen Zheng.

"Kamu tidak perlu memberitahunya. Kalau dia tidak bisa mendapat informasisepele seperti itu, dia harus bunuh diri."

"Jadi dia bisa mendapatkan informasi itu?"

"Tentu saja." Chen Zheng mengangkat kepalanya, untuk memberi tanda kalau Xiang Wan harus melihat sistem pengintai yang ada di belokan jalan.

Setelah itu barulah Xiang Wan terbebas dari rasa gelisahnya. Dia melihat ke arah lalu lintas yang kacau dan beberapa pejalan kaki yang penasaran, tanpa sadar dia tertawa. "Kalau begitu, kenapa kamu mengikutiku untuk mengejar mobil itu?"

"Setidaknya kita memastikan kalau memang ada masalah dengan mobilnya." Jawab Chen Zheng.

Kemudian Xiang Wan memasukkan ponselnya ke dalam tas, dan dia mengerutkan bibirnya. "Apakah aku terlalu ceroboh tadi? Apakah aku membuat masalah untukmu?"

Chen Zheng menggelengkan kepalanya. "Tidak masalah buatku. Bai Muchuan akan mengatasi semuanya."

Seketika Xiang Wan tidak bisa berkata-kata.

Kelihatannya menjadi Kapten dari Unit Investigasi Kriminal cukup sulit.

Tapi apa yang akan mereka lakukan sekarang?

Seolah mengetahui pikiran Xiang Wan, Chen Zheng turun dari mobil dengan santai lalu memeriksa kerusakan mobil, kemudian dia masuk lagi ke dalam.

"Kita tunggu saja sebentar!"

Menunggu apa?

Xiang Wan tidak tahu apapun. Tapi tidak punya pilihan kecuali mendengarkannya.

Lalu, mereka pun duduk di mobil hingga mendengar suara sirine polisi...

Dan juga suara Detektif Bai yang memarkir mobilnya tepat di samping mereka...

"Benar-benar mengesankan sekali!" entah kalimat Bai Muchuan menunjuk kepada Xiang Wan atau Chen Zhang. Itu adalah kalimat pertamanya, sebelum dia duduk ke dalam Volkswagen putih itu. "Kalau kamu sehebat itu, kenapa tidak lanjut mengejar dan menangkap orang tadi?"

Xiang Wan menurunkan pandangannya, dia merasa kemarahan pria itu tidak masuk akal.

Bukankah seharusnya mereka dipuji karena sudah melihat tersangka, dan mencoba mengejarnya dalam keadaan bahaya? Pikirnya, namun Xiang Wan memilih untuk diam.

Chen Zheng bahkan lebih terlihat tenang dari Xiang Wan. Dia menyapu lengan bajunya, keluar dari mobil, lalu melepas sarung tangan putihnya.

Setelah itu, dia hanya...pergi begitu saja.

Dia benar-benar serius saat bilang kalau Bai Muchuan yang akan mengatasi semuanya...

Xiang Wan menatap ke arah punggung Chen Zheng, lalu menoleh ke wajah Bai Muchuan yang sangat suram. Sepertinya emosi Detektif Bai akan meledak.

Namun saat itu juga, dia akhirnya melihat "watak yang bagus" milik Detektif Bai, seperti yang dibicarakan oleh pengasuh Li.

Bai Muchuan tidak berbicara apapun, dan hanya memerintahkan Huang He mengambil alih kekacauan itu. Kemudian dia pun menaiki mobil polisi dan menghampirinya.

"Cepat naik!"

Saat Xiang Wan mendengarnya, dia tidak tahu kalau Detektif Bai sedang berbicara padanya.

Walaupun dia sudah tidak merasa gelisah, dia masih merasa terkejut dan memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Ketika Bai Muchuan menekan klakson dengan kesal, barulah Xiang Wan berbalik dan melihat ke arah wajahnya yang gelap dan dingin.

"Kamu sedang memanggilku?" ucapnya.

Bai Muchuan menolehkan kepalanya, memberi isyarat agar dia segera naik.

"Apa, apa yang kamu inginkan?" tanya Xiang Wan sambil menaiki mobil polisi itu.

Namun Detektif Bai tidak menjawabnya dan hanya menunjukkan wajah yang seram. Kemudian mobil polisi itu melaju menjauh dari tempat kejadian tadi.

Dingin sekali! Pikir Xiang Wan sambil bersin. Dia ingat kalau Fang Yuanyuan masih berada di Ocean Sky Hotpot, lalu dia pun menghubunginya dan menceritakan apa yang terjadi.

Saat itu, semuanya terjadi secara tiba-tiba, pastinya Fang Yuanyuan sedang kebingungan sekarang. Setelah dia menghubunginya, Fang Yuanyuan menanyakan banyak hal, hingga Xiang Wan kebingungan menceritakannya. Dia hanya bisa memberi suatu alasan, dan dia memutuskan untuk menyerahkan semuanya pada Detektif Bai.

"Ini kasus Zhao Jiahang. Sekarang aku sedang dibawa oleh polisi! Mereka ingin mengetahui sesuatu."

"Ah? Masalahnya masih belum selesai...? Kamu bahkan tidak mengenal Tuan Zhao! Seharusnya itu tidak ada urusannya denganmu kan?"

"Sudah jangan tanya lagi! Dan jangan beritahu ibuku tentang ini! Atau aku akan memposting foto telanjangmu di forum resmi Wen Quan Book Treasury!"

"..." Akhirnya Fang Yuanyuan berhenti bertanya.

Ketika Xiang Wan selesai menelpon, dia melihat kalau Bai Muchuan menatapnya dengan dingin.

Mengingat apa yang dia ucapkan pada Fang Yuanyuan tadi, dia merasakan telinganya sedikit panas. "Um... Detektif Bai, kita... akan pergi kemana?"

Bai Muchuan menurunkan pandangannya kemudian menjawab. "Tentu saja ke tempatmu!"

...