Chereads / Lahirnya kembali sang bintang / Chapter 37 - Tidak Ada Masalah Pribadi bagi Trainee

Chapter 37 - Tidak Ada Masalah Pribadi bagi Trainee

Pria tampan itu berbalik badan, dan karenanya, orang-orang yang berkerumun di sekitarnya juga berbalik.

Saat melihat Xia Ling dikelilingi, alis Li Lei berkerut, dan ia memberi sinyal tangan. Karena sinyal tersebut, sekerumun orang berbadan tinggi berhenti tertawa dan menjaga profesionalitas mereka, dan dengan cepat mengambil posisi. Mereka yang awalnya tampak seperti kerumunan yang bisa dengan mudah dilewati, tiba-tiba menjadi pagar betis kokoh. Hal ini membuat suasana berbahaya terasa di udara.

Cengkraman kedua bodyguard terhadap Xia Ling semakin erat.

Suasana berubah menjadi sunyi.

Ada jeda sejenak sebelum Li Lei tertawa. "Apa yang dilakukan Tuan Pei dari Imperial Entertainment terhadap artisku?"

Pei Ziheng tampak serius. "Li Lei, ini masalah pribadi."

Hati Xia Ling serasa melompat ke tenggorokannya, takut kalau alasan Pei Ziheng akan membuat Li Lei segera pergi. Lagi pula, bosnya tidak pernah mencampur hubungan pribadi dengan pekerjaan, dan Xia Ling baru saja menolak menjadi kekasihnya. Jadi, ia pasti merasa Xia Ling telah menghancurkan reputasinya. Jika ia ingin jadi penonton dan membiarkan Xia Ling dipermalukan dan diintimidasi, inilah saat yang paling tepat baginya.

Namun, Li Lei hanya menatap Pei Ziheng dengan rasa ingin tahu. "Trainee Skyart Entertainment tidak punya masalah pribadi."

Xia Ling menghembuskan napas lega yang ditahannya sebelumnya. Ia seketika merasa bosnya adalah orang yang hebat. Li Lei jelas berencana melakukan intervensi. Terlebih lagi, Ia tidak sepenuhnya salah. Trainee Skyart memang tidak memiliki rahasia--trainee adalah artis cadangan, dan di mata seorang artis, tidak ada perbedaan antara hal pribadi dan hal umum.

"Li Lei," suara Pei Ziheng terdengar rendah, sedikit geli, "Gadis ini tidak penting. Aku tidak percaya orang penting sepertimu mengenal seorang trainee."

Li Lei dengan polos menjawab, "Saya seorang bos yang peduli dengan karyawannya."

Ia mulai lagi, "Tuan Pei, tolong lepaskan Ye Xingling. Dia masih muda, dia bisa saja membuat kesalahan. Jika dia menyinggung perasaan anda di masa lalu, tolong biarkan saya yang menegurnya. Saya akan membuatnya bertanggung jawab atas kesalahannya."

Pei Ziheng mengamatinya dengan teliti, ada ekspresi yang tidak dapat dibaca di wajahnya.

Sikap Li Lei masih belum berubah. Ia terlihat santai, senyuman tampak di bibirnya. Belasan orang di belakangnya pun terus meningkatkan posisi siaga mereka. Ketegangan di udara terasa mencekik.

Di sisi lain, Pei Ziheng hanya memiliki dua pengawal yang menyeret Xia Ling.

Akhirnya, Pei Ziheng mengangkat tangannya sedikit.

Bodyguardnya pun melepaskan Xia Ling.

Kebebasan mengejutkannya sejenak, tidak percaya bahwa itu datang begitu saja. Ternyata Pei Ziheng juga memiliki saat-saat lemah. Namun, segera setelah itu, hatinya menjadi cemas sekali...

"Mengapa kamu masih berdiri di sana, datanglah kemari." Ia mendengar Li Lei berkata.

Pikirannya tersadar tiba-tiba, dan ia bergegas mendekati Li Lei. Bodyguard-nya pun mengelilingi Xia Ling dan ia berusaha tenang ketika keringat dingin membasahi punggungnya.

Mata Pei Ziheng tidak pernah meninggalkannya--mengincarnya dari dekat, seperti duri di punggungnya.

Li Lei bergeser, hampir tanpa disadari, sosoknya menutupi tubuh Xia Ling.

"Li Lei," Pei Ziheng berbicara perlahan. "Kau bisa melindunginya sekarang, tapi belum tentu kau bisa melakukan hal yang sama selama hidupnya."

"Saya tidak perlu kau khawatir tentang itu sekarang, Direktur Pei." Li Lei menyeringai.

Ketika kata-kata itu dilontarkan, ia mengangkat tangannya lagi, dan semua orang berjalan menuju ke lift.

Saat menyelinap masuk ke lift, Xia Ling secara tidak sadar menoleh, dan melalui celah-celah kerumunan, ia melihat Pei Ziheng sekilas. Pria itu belum bergerak sejak tadi, tetapi pandangannya sangat kuat. Matanya mengarah pada Xia Ling seperti kobaran api, seperti jurang dalam tanpa jalan keluar.

Rasa takut melanda dirinya lagi, dan ia bergegas masuk ke lift.

Ketika pintu lift menutup rapat, para bodyguard mulai berbicara. "Bos, yang benar saja? Bahkan kunjungan ke rumah sakit bisa membuatmu menjadi pahlawan? Si cantik berasal dari program pelatihan Skyart? Kupikir kau tidak peduli dengan urusan seperti ini?"

"Benar Bos, perkenalkan kami dengannya."

"Gadis cantik, jangan takut. Kau punya saudara seperti kita di sini. Orang lain tidak akan berani mengintimidasimu, bahkan dalam mimpi."

Ketika mereka semua mengobrol, bodyguard menakutkan yang telah berhadapan dengan Pei Ziheng sudah berubah, berubah menjadi ibu-ibu cerewet yang suka bergosip tentang berita terbaru. Xia Ling mulai merasakan sakit di kepalanya, tapi sisa trauma dan rasa sakit dari sebelumnya telah dihapus oleh kebisingan mereka. Siapa yang mengatakan bahwa sekelompok wanita berisik seperti sekawan bebek, jelas tidak pernah melihat sekelompok pria berisik.

Dalam kekacauan itu, hanya Li Lei yang diam, tertawa ketika melihat tangannya menempel di dinding kaca.

Xia Ling dikurung di sampingnya dalam jarak dekat, dan si gadis bahkan bisa mengamati pola napasnya dan mencium bau sinar matahari dan rumput segar di kulitnya. Itu adalah perasaan yang paling menghibur di dunia.

Tidak lama kemudian, mereka tiba di ruang bawah tanah. Pintu terbuka dengan suara "ding."

Mereka semua keluar, mengucapkan selamat tinggal kepada Li Lei sebelum pulang menuju jalan masing-masing.

Sebelum Xia Ling menyadarinya, hanya ada mereka berdua. Lagi.

Xia Ling mendongak untuk menatapnya. Dalam cahaya remang-remang dari lahan parkir, matanya gelap dan dalam, dan wajahnya yang tajam sangat tampan. Dengan satu tangan di sakunya, ia tampak seperti model papan reklame, sangat memukau. Sulit dipercaya bahwa orang ini telah menyelamatkannya dari Pei Ziheng.

"Terima kasih, Bos," katanya dengan tulus.

Tanpa tersenyum, ia menjawab, "Daripada berterima kasih padaku, bagaimana kalau kau berterima kasih pada keberuntunganmu? Apakah kamu sudah bosan hidup? Mengapa kamu mencari masalah dengan Pei Ziheng?"

Ia tidak tahu bagaimana harus menjawab. Bagaimana caranya mengatakan bahwa dia tidak mencari masalah di luar sana? Bahwa Pei Ziheng telah melacaknya dan datang untuk membunuhnya? Tidak ada yang akan percaya padanya. "Aku yang salah," katanya pasrah.

Alis Li Lei yang menawan berkerut, memikirkannya sejenak.

Sekarang ia benar-benar tidak tahu mengapa Li Lei agak marah dengannya.

"Aku tidak suka kalau orang mengabaikanku." Li Lei berkata. "Dan mengacau seperti itu tampak seperti bukan dirimu. Jika kamu begitu cepat minta maaf, aku yakin ada sesuatu yang tidak kamu katakan padaku. Katakan yang sebenarnya; bagaimana kau membuat Pei Ziheng marah?"

Jantungnya tersendat lagi, terkejut dengan kemampuannya menarik kesimpulan. Li Lei benar, ia meminta maaf dengan cepat untuk membiarkan masalah ini segera dilupakan. Masa lalunya dengan Pei Ziheng berkecamuk emosi, terlalu berat baginya untuk memikirkan tanpa merasakan trauma masa lalu.

Ia hanya ingin memberikan penjelasan sederhana.

Tetapi Li Lei menolak membiarkan masalah ini selesai, ia dengan diam menunggu penjelasannya.

Xia Ling memalingkan kepala, tidak ingin bertemu matanya. "Pei Ziheng ..." Mengucapkan namanya saja menguras banyak tenaganya untuk meredam perasaan, "Tertarik padaku. Dia ingin aku menjadi wanita simpanannya. Aku tidak tahu apa yang dia minati."

Sorotan mata Li Lei semakin dalam. Masih ada sesuatu lagi yang ia tidak ceritakan, kemampuan detektifnya dapat merasakannya. Tetapi, ia memutuskan untuk membiarkan masalah selesai saat melihat kepalan tangan Xia Ling di sisinya ...

Ia kemudian tersenyum, dengan bijak, mengubah topik pembicaraan. "Di mana kau tinggal? Aku akan mengantarmu pulang."

"Ah?" Gadis itu merasa tidak percaya, tidak berharap bosnya begitu baik. "Tidak apa-apa, sungguh merepotkan. Aku bisa pulang sendiri."

"Kau mau pulang sendiri?" Ia mengejek. "Aku tidak keberatan, tapi aku khawatir kau tidak akan pernah tiba karena antek-antek Pei Ziheng mungkin masih mencarimu lagi."

Xia Ling ingat tatapan Pei Ziheng, dan punggungnya terasa merinding.

"Kalau begitu, bisakah kau ... mengantarku kembali ke kamp pelatihan?" Ia berbisik.

Ia tidak bisa kembali ke rumah keluarga Ye. Lagi pula, yang disebut "orang tuanya" telah mengkhianatinya, dan pastinya tidak akan ragu untuk mengkhianatinya lagi. Ia tidak mengenal tempat lain, dan setelah berpikir panjang, satu-satunya tempat yang nyaman baginya adalah kamp pelatihan.

Li Lei tertawa lagi. "Kau benar-benar mempersulitku. Kita sekarang berada di Kota Selatan, sedangkan kamp ada di Kota Utara. Melintasi tengah kota adalah satu hal, tetapi masalahnya, lalu lintas sedang macet. Ye Xingling, kau bercanda, kan? "

***