Chereads / compel / Chapter 4 - Mengartikan rasa

Chapter 4 - Mengartikan rasa

Hari ini aku bangun pagi, pukul 04:05 ada waktu agar tak terlambat sekolah... Ku pikir aku tak usah banyak bicara...! Aku harus segera kesekolah jika tak ingin kesiangan.

* * * * *

07:15 Di sekolah... Mereka berkumpul, teman-teman ku... Mereka mengucapkan selamat ulang tahun dan ngasih kue,, udah telat 7 jam 15 menit, tapi ini berharga bagiku, sungguh...!, setelah bercanda dan tertawa sama teman-teman, bel masuk berbunyi,

aku masuk kelas, dan kau tau lah... Segera nyontek tugas temen.

Bell istirahat berbunyi, aku ke katin ga ya? Oh ya, aku ga bawa uang, ga usah aja...

"Nata? Ke kantin yuu?, mentang sekarang lo dah punya pacar ga mau main ama kita-kita lagi,".... ajak Rama.

"bukan gitu, gua lagi ga bawa uang nih... mau jajanin?"

"oke, kali ini gua jajanin, ga boleh lebih dari 20k, okee?"

"okee,siip" hahaha... Emang tuhan sayang ma aku,

Di kantin ada dany, dia juga salah satu anggota Pramuka ku, ku rasa kau pernah dengar namanya sebelum nya...

"kak,"

"eh, Dan... Sendiri aja?"

"iya, nih kak,"

aku dan rama duduk di sana, di meja yang sama dengan dany, sambil ngobrol panjang, ga sengaja aku lihat wallpaper Handphone nya Dany itu foto nya"Aira"... Timbul banyak pertanyaan dalam pikiran ku, kenapa? Kok Aira? Apa itu benar-benar Aira?.... Rasa apa ini? Kenapa aku sangat ingin tau dan sedikit merasa pedih? Aku sangat peduli kali ini...!,

"Dan,, itu Aira yah?"

"Iya kak, ini Aira, kenapa ya kak?

" kamu pacar nya ya? "

" hmm... Iya kak, hehehe... "

" wahhh.. Kamu pacaran diem-diem aja ya... "

" yah... Kan malu kak, kalo tau pacaran sama kaka kelas, malu juga tau sama senior , apa lagi sama kak Nata,  "

Aku merasa lega, ingin tertawa rasanya,, aku merasa lepas dari rasa harap... Tapi kenapa? Hati ku seperti di ganjal oleh rasa sesak yang menyumbat? Apa aku cemburu?... Tapi bukankah aku masih punya Mika?,, ada apa ini? Aku tak pernah benar dalam mengartikan rasa, kadang ku artikan dengan kata tak peduli dan menjengkelkan, tapi sekarang, aku hanya merasakan hampa dan sendiri di tengah keramaian... Berada di antara, atau bisa kau anggap, sekarang aku perlahan lenyap... Tapi kenapa?

Bel masuk mengejutkan ku, aku berjalan ke kelas dengan pembicaran aneh yang berkicauan di pikiran ku,, kali ini aku pengen tidur,... Aku mau menikmati meja di kelas ku, aku mau menikmati waktu belajar yang tersisa, knapa? suasana hatiku hari ini jadi seperti ini?, kenapa aku mengingat Aira?.... Sudah lah, aku yakin aku hanya butuh tidur.

* * * * *

"Aku pulang..."

Tidak ada orang dirumah...

Handphone ku mana?, wah...!, handphone ku seperti nya tinggal di kelas saat ku tidur. Lebih baik aku jemput sekarang, dari pada yang butuh uang cepet ngambil duluan....

Sepulangnya dari  sekolah buat jemput handphone ku,ini dia saat yang aku tunggu dari kisah ku ini... aku bertemu Aira, di pertigaan jalan,dia keliatan kesusahan, aku beranikan diri untuk bicara dengannya...

"Aira!!!"

Aira noleh ke arah ku

"oh...  Nata ya? "

"ada apa?, kaya lagi kesusahan aja" waah.... Suara Aira lembut, akhirnya aku bisa bicara sama dia

"hmm,, aku malu, tapi apa boleh aku minta tolong sama kamu? Motor ku bensin nya habis, trus juga... Aku ga bawa uang nih"

"heh? .... Yang bener?,, hahaha,, oke deh, gini aja, kamu bawa aja dulu motorku, biar aku yang dorong motor mu ke pom-bensin,"

"wahh... Bener nih? Nata orangnya baik ya... "

"iya, sini nomer kamu, biar nanti aku hubungi buat anter motor nya"  aku di bilang baik, Hehe...

"Okay"

Yesss,, aku dapet nomer tlfonnya, seperti sebuah keajaiban... Hehehe...

Sore ini, pukul 17:00, aku antar motornya Aira, sebelumnya aku udah telfon dulu dia, rumah nya di komplek blakang pasar raya. Aku segera kesana,jantung ku lagi-lagi berdetak ga karuan, aku sedikit bersemangat... hari ini, aku ga ngumpul bareng temen-temen... Mereka bakal marah ga ya?

Aku ga bakal sempat ke taman, aku ngobrol lama sama Aira di rumah nya, dia baik, ramah, dan suaranya lembut, tapi, dia seperti ada masalah,aku ga berani nanya, bukan urusan ku walaupun aku peduli...! Pukul 18:00 aku pamit pulang, membawa bekal sebuah ingatan yang membekas permanen tentang obrolan basa basi ku dengan Aira, yang tentu tak mungkin aku lupakan....

* * * * *

udah 2 hari Mika ga ada kabar, udah di telfon berulang kali, bukannya dia ga aktif... Tapi malah ga di angkat...!, kenapa ya? Positif thinking ku, dia ada masalah... Atau handphone nya ketinggalan, atau ga sempat liat handphone. Ya sudah, aku mau tidur aja malam ini, eh... Tunggu...!, aku punya nomer nya Aira,dia bakal keganggu ga ya kalo aku telfon ?, ngga aja deh... Tapi...,,hmm... Apa aku coba aja...? Coba aja...! Mungkin dia bakal angkat,

Setelah beberapa detik nada tunggu, Aira pun angkat telfon dari aku,

"Hai Aira,, aku ganggu?"

"Engga kok, Nata nelfon ada perlu ya?"

"hmm... Gimana yah? Bukan gitu tapi"

"ssstttt... Aku peka kok sama maksud kamu,, hmm,, untung kamu nelfon, aku mau sedikit cerita boleh?,,"

"iya, boleh..."

"Dany, anggota pramuka mu, dia pacarku, dan udah 1 bulan lebih aku pacaran sama dia, dia nembak aku, itu pas hari terakhir perkemahan dulu, dia buru buru banget minta jawaban ku, aku terima aja karna dianya terus maksa kasih jawaban,, awalnya aku mulai suka sama Dany, tapi Dany berubah, akhir-akhir ini dia ngilang dan ga ada kabar, aku udah ga tahan lagi sama Dany, mungkin aku harus mutusin hubungan ini, kalo mnurut kamu gimana Nata.? "

" Heh?, bukannya tadi cuma mau cerita doang? Sekarang kok minta pendapat? "

" jawab aja...!!! "

Sumpah dah cewe mah ga ketebak, tiba-tiba galak gini...!

" hmmm... Itu sih terserah sama kamu, hubungan itu, di jalin bertujuan untuk saling bahagia,, kalo salah satunya tersiksa, lebih baik menyerah , tapi itu terserahmu, batin mu juga ga bakal selamanya kuat kalo harus nahan sendiri, bagaimananya, itu menurut mu aja"

"ya udah deh, makasih ya saran nya... Kamu lagi apa Nata?"

....

Obrolan pun berlanjut dengan basa basi yang membosankan,, kupikir....kali ini lebih baik mundur, karna Aira milik Dany, dan aku milik Mika, yah... Lebih baik begini... Semua tidak akan berjalan dengan baik, Dany adalah teman ku, Dan Aira temannya Mika, akan menjadi masalah yang rumit...! Jika perasaan ku ini terusku paksakan untuk terwujud...!

"Nafsu untuk memiliki adalah hal wajar bagi setiap jiwa manusia, pribadi masing-masing lah yang mampu menentukan...! Maju... Atau mundur... dengan keadaan, situasi, dan waktu yang di lalui"