Chereads / Re-Life in Hollywood 1983 / Chapter 3 - Chapter 3

Chapter 3 - Chapter 3

Setelah makan bersama kakek dan neneknya , Martin masih memikirkan masa depannya, setelah kelahirannya kembali ingatan masa depannya masih sangat jelas film populer mana, animasi populer mana, komik/manga populer yang mana.

Dan sekarang Karna Martin adalah cucu dari Stan Lee, dia tahu kondisi perusahaan Marvel di masa depan dan Martin tidak mau semua tokoh superhero di jual ke berbagai perusahaan besar termasuk karakter Spiderman yang dibeli oleh Sony-Columbia , dan aku pasti tidak akan pernah rela karakter ini di jual ke mereka Karna alasan pertamanya satu, karakter ini sangat penting seperti Deadpool yang mungkin sekarang para 6 perusahaan besar berpikir karakter ini tidak berguna tapi di masa depan karakter Deadpool sangat populer dan karakter ini sama pentingnya dengan Spiderman, lalu X-Men, Avengers semua karakter ini tidak boleh terpecah berai, apalagi Hulk aku butuh Hulk dan Mark Ruffalo bukan artis di film Hulk solo itu ok...

Jadi semua karakter Marvel sangatlah penting dan aku harus mempertahankan karakter yang diciptakan oleh kakekku tapi bagaimana caranya aku mempertahankan mereka, aku masih kecil dan belum memiliki banyak uang dan koneksi pun aku tidak punya, apa... Kakek Stan punya koneksi selain diruang lingkup perusahaannya jika ada mungkin itu bisa membantuku tapi kenyataanya tidak sesuai apa yang aku pikirkan karena aku tahu Lika liku Stan sang komikus untuk membuat Marvel berjaya, dan sekarang aku harus melangkah maju demi mempertahankan semua yang kakek Stan miliki.

"Mungkin aku bisa membuat Marvel Cinematic Universe tapi masalahnya Kevin Feige yang sekarang berbeda dengan dia nanti dimasa depan, aku yakin dia masih diusia kuliah dan belum memasuki karir pekerjaannya di Century Fox" Martin menghela nafas dan tiba-tiba matanya mulai cerah.

"Tidak peduli ada Kevin Feige atau tidak, aku bisa membangkitkan karakter Marvel milik kakekku dengan animasi yang belum pernah orang-orang di tahun 1983 pikirkan, tapi yang pertama aku harus membuat mesin komputer animasi tersebut atau jika tidak aku akan mencari studio animasi sendiri dan membantu kakekku... Oh ya aku baru ingat, sekarang kan Marvel belum memiliki Marvel studios dan animasi ya" Martin langsung tersenyum licik.

"Ini kesempatan yang bagus untuk ku membuat Studio animasi Marvel dan miliku, khehehehehhe..." Martin yang senang memikirkan rencana nya ini dia, langsung memikirkan hal lain dan mulai mengambil buku kosong dan menulis sebuah outline cerita dan mungkin akan membuat kakeknya kaget bahwa Martin berbakat sama seperti dirinya.

Martin sadar bahwa perusahaan Marvel dibawah naungan Disney tapi Disney tidak pernah ikut campur dengan aktivitas Marvel maupun masalah Marvel mereka tidak peduli karena itu, Martin memiliki ide untuk memisahkan Marvel dengan Disney dengan caranya saat dia sudah memiliki ketenaran di Hollywood.

. . .

Di tempat lain

Stan Lee berjalan ke tempat editor dan bertemu teman karibnya James Shooter, Steve Ditko, John Buscema, Larry Lieber, Joe Simon dan Don Heck, John Romita Sr. Dan masih banyak lagi orang-orang dibawah naungan perusahan Marvel ini.

"Stan bagaimana keadaan keponakanku ?" Tanya Larry Lieber.

"Syukurnya, dia sudah agak mendingan, malahan dia tengah memikirkan sesuatu yang membuatku penasaran" ujar Stan.

"Memangnya apa yang kau penasaran kan dengan cucu mu?!" Heran Larry "tapi syukurlah dia sudah mulai membaik, demamnya terlihat serius pas Minggu lalu, nanti setelah aku menyelesaikan cerita Ant-Man ku , aku akan mengunjungi keponakanku" ujar Larry.

Stan tersenyum mendengar adiknya akan mampir kerumahnya setelah beberapa Minggu ini dia sibuk membuat skenario cerita superhero baru mereka.

"Aku yakin Martin akan senang mendengar kamu mengunjungi dia" ujar Stan.

"Tentu saja, dia senang aku datang Karna aku akan menceritakan superhero terbaruku... Hahahah" tawa Larry.

"Ekhm!~ help guys sepertinya ada kabar menyenangkan disini" ujar James Shooter.

"Heheheh tentu saja... Penyakit Cucuku sudah hilang, sekarang dia sedang istirahat dirumah, dan aku penasaran apa yang dia lakukan sekarang..." Ujar Stan tengah memikirkan sesuatu yg tentang cucunya, dia memiliki firasat saat dia pulang hatinya akan terkejut akan suprise-san cucunya.

"Ooh... Kalau begitu aku akan berkunjung ke kediaman mu Stan , aku merasa ada sesuatu hal yang menarik nanti" ujar James Shooter tersenyum.

"Oohhh aku juga ikut, aku kangen dengan cucumu Stan , dia selalu membuatku bersemangat saat membuat super Hero" ujar Steve Ditko.

"Aku juga" angguk John Buscema dengan para komikus dan editor yang lain , yang membuat Stan merasa heran akan tingkah laku mereka.

"Kenapa kalian ingin sekali menemui cucuku, aku merasa aneh tahu" heran Stan.

"Hahaha... Tenang saja Stan... Kami hanya ingin datang ke rumahmu" Shooter menepuk bahu Stan.

*Curiga* mata Stan mendelik kearah mereka Karna mereka akan datang kerumahnya hanya ingin menemui cucunya, Stan merasa mereka ingin mengambil cucunya darinya.

. . .

"Honey~ waktunya makan siang~" seru sang nenek, Joan Boocock Lee.

"Sebentar nek~ bentar lagi selesai" tanganku masih menggambar di outline kertas putih dan setelah selesai , Martin tersenyum bangga, chapter pertama komiknya berserta komik keduanya yang dia buat tapi ini berbeda , ini untuk film pertamanya dan aku yakin dua draft komiknya akan membuat heboh masyarakat Amerika dan dunia.