Chapter 14 - "Malam" (18+)

Hari yang membahagiakan bagi desa Tempest. Masalah kapasitas penduduk, batas pasukan, dan sumber pokok makanan terselesaikan dalam satu hari. Meski begitu masih ada beberapa hal yang harus di perhatikan seperti bersiap menghadapi bahaya yang tak terduga.

Rifki sudah memikirkan hal hal seperti itu, tapi karena dia memiliki seorang setingkat Poseidon dia mengabaikan hal itu. Meski saat ini dia bisa mengabaikannya tapi tidak untuk selamanya. Dia yakin masih banyak hal hal yang melampaui kekuatan bahkan Poseidon.

Itu adalah malam istirahat, Rifki sedang berada di kamar memandang bintang yang berada di angkasa dari jendela kamarnya. Meski gugusan bintang berbeda dengan yang ada di dunianya tapi itu tetaplah indah seperti semestinya.

Dia bertanya tanya, apakah mungkin di luar sana ada tempat yang sama seperti di sini. Jika memang iya lalu apa arti kehidupan sesungguhnya? apa memang seperti pikirannya selama ini, dimana dunia hanya panggung pertunjukan?

Tapi pikiran dunia hanya panggung adalah pikiran seorang yang akan menginjak dunia dengan kekuatannya, tapi bagaimana jika di atas dunia masih ada sesuatu yang lebih berkuasa? lalu apa arti selama ini kita berusaha?

Pertanyaan pertanyaan seperti itu mengganggu Rifki dia berpikir keras apakah yang sebenarnya berada di luar sana dan berfikir bagaimana menghadapi masa depan yang entah seperti apa kelak jadinya.

Saat dia tengah berfikir sembari menatap angkasa dari pintu datang seseorang, dia masuk ke dalam membawa nampan yang berisi buah kreskep dan sebuah minuman. Dia meletakkan itu semua di sebelah tempat tidur dimana di sana ada meja yang terbuat dari kayu unik.

Setelah meletakkan makanan dia berjalan perlahan ke arah Rifki yang tengah termenung menatap bintang bintang.

"Tuan apa yang anda fikirkan?"

"Entahlah aku juga tak yakin, hal yang aku fikirkan seperti sesuatu yang mungkin tak pernah ada atau malah sebaliknya"

"Apa itu?" Pandora bingung dengan jawaban yang di berikan oleh Rifki.

"Sudahlah bukan apa apa, mari tidur" Rifki lalu berjalan ke arah tempat tidur dan bersiap untuk beristirahat.

Saat itu tiba tiba Pandora melepas semua pakaian yang di kenakannya dan memperlihatkan tubuhnya yang akan membuat setiap wanita di dunia ini cemburu.

Melihat hal ini Rifki, yang memang dari hari pertama menahan nafsunya terkejut. "Apa yang dia lakukan" Fikirnya.

Tubuh tinggi rampingnya, kulitnya yang putih kekuningan terlihat seperti emas. Lekuk tubuhnya sangat menggoda bahkan untuk Rifki yang notabene lebih tahan godaan dari pada manusia lain. Dadanya yang sombong menjulang seperti buah kuldi dari cerita adam dan hawa, itu "memikat" itu adalah sesuatu yang orang normal tak akan pernah bisa menolak. Lingkar pinggang yang sangat proposional menambah keindahan dari lekuk tubuhnya.

Parasnya adalah sesuatu yang bahkan tak layak di pertanyakan, jika ada sebuah peringkat antar para dewi, kecantikan Pandora hanya kalah dari beberapa dewi saja. Rifki bukanlah seorang buda, dia juga bukan seorang homoseksual. Saat melihat Pandora yang telanjang Rifki tak lagi bisa menahan apa yang telah dia pendam saat pertama kali dia mendapat Pandora.

Pandora berjalan perlahan ke arah Rifki yang saat ini melihat tubuhnya dengan kekaguman. Melihat Rifki yang terkejut dengan tubuhnya mau tidak mau akan ada rasa kebanggaan dalam diri Pandora, bagaimanapun seorang wanita selalu ingin membuat orang yang di kaguminya terpesona dengan tubuh dan kecantikannya.

Saat Pandora sampai di dekat Rifki dia tak mengucapkan sepatahkatapun dan hanya naik ke atas tempat tidur sembari melepas pakaian yang di kenakan Rifki. Rifki membalas dengan menyentuh tubuh Pandora dengan lembut, saat pakaiannya telah di tanggalkan Pandora mereka mulai bercumbu dengan mesra.

Rifki mencium setiap lekuk tubuh Pandora dengan kelembutan, mulai dari mulut, leher, payudara pusar bahkan alat kelamin Pandora. Pandora juga tak hanya diam, dia mulai aktif untuk menjilat tubuh Rifki dengan perlahan.

Mereka saling merangsang satu sama lain tanpa mengucap bahkan sepatah kata sejak awal. Setelah banyak rangsangan Pandora melihat ke dalam tatapan Rifki. Di dalam tatapannya tersimpan sebuah resolusi penyerahan diri, itu seperti memberitahukan bahwa apapun yang akan terjadi aku akan mengapdikan diriku padamu.

Melihat tatapan Pandora, Rifki membalasnya dengan tindakan tanpa jawapan.

Malam itu tidak ditakdirkan tenang untuk Rifki dan Pandora, erangan erangan kenikmatan terdengar di keheningan malam, di temani suara serangga serangga yang bernyanyian saat malam hari.

Keesokan paginya Rifki terbangun karena sinar matahari yang menyinari dari jendela kamarnya, melihat kesamping dia tak menemukan Pandora yang tadi malam terkulai lemah di sampingnya.

Saat dia selesai memakai pakaiannya yang sederhana Rifki berencana untuk keluar dari kamar, namun sebelum dia keluar dari pintu datang seseorang yang membawakannya makanan. Itu tak lain adalah Pandora.

Setelah membawa makanan ke dalam kamar Pandora meletakkan makanan itu di meja samping tempat tidur dan berdiri diam di sebelah meja. Rifki berjalan perlahan ke arah Pandora dan menatap mata datar Pandora itu. Mereka berdua saling menatap tanpa ada kata yang keluar dari mulut mereka.

Lalu Rifki tiba tiba bergerak ke depan mencondongkan kepalanya ke arah Pandora, bibir mereka bertemu yang mengakibatkan suara dari bibir yang terkait terdengar. Mendapat ciuman menggairahkan dari Rifki Pandora tak menolak bahkan mengikuti permainannya.

Setelah entah siapa tau berapa lama mereka berciuman Rifki melepas Pandora yang saat ini bersandar di dinding dan terengah engah, dia lalu mencium kening Pandora dan mengambil buah kreskep yang di bawakan Pandora kepadanya.

Setelah menyelesaikan makanan itu Rifki lalu bersama dengan Pandora keluar dari ruangan, banyak hal hal yang harus di urus Rifki kali ini, itu termasuk sebuah lingkungan perumahan baru untuk ras baru dan beberapa hal khusus lainnya.

Hal pertama yang dia datangi adalah tempat dimana Rendi sekarang bekerja, dia sekarang adalah kepala dari pembangunan desa, meski belum ada sebuah struktur pemerintahan resmi tapi Pandora telah membuat beberapa departemen yang akan mengurus beberapa hal hal penting seperti depatermen pembangunan yang di kepalai oleh Rendi.

Saat Rifki datang dia melihat Rendi tengah berdiskusi dengan seorang Gnome yang terlihat sedikit berumur, meski ukurannya yang kecil membuatnya harus berdiri di atas sebuah kayu yang disusun agar dia sejajar dengan Rendi, namun dia menguliahi Rendi dengan banyak hal hal seputar pembangunan.

Ras yang berhubungan dengan Dwarf memang sangat ahli dalam hal hal pengrajinan, itu bahkan termasuk di dalam pembangunan bangunan perumahan.

Melihat para Gnome sudah bisa berinteraksi dengan penduduk desa juga membuat Rifki sedikit terkejut, belum ada satu hari dan Gnome ini sudah menguliahi Rendi dengan pengetahuan tentang pembangunan.

Saat Rendi menyadari kedatangan Rifki dan Pandora dia menghentikan percakapan mereka dan memberi hormat ke arah Rifki.

"Salam tuan"

"Bagaimana kabarmu?"

"Hamba baik tuan. Apakah ada yang bisa saya bantu?"

"Tidak ada aku hanya ingin melihat bagaimana perkembangan pembuatan bangunan untuk para penduduk baru"

"Meski itu tidak sangat cepat tapi itu masih bisa untuk menangani kedatangan penduduk penduduk baru tuan, apalagi saat ini para Gnome sangat membantu kecepatan pembangunan."

"Meski mereka bertubuh kecil kekuatan dan kerja sama mereka sangat mengagumkan, bahkan kecerdasan mereka tentang struktur bangunan melebihi saya. Ada juga beberapa sesepuh yang ahli dengan bangunan dan mengajari saya banyak hal termasuk tuan ini yang mulia" Saat dia berkata Rendi menunjukkan Gnome yang saat ini berdiri di sampingnya dengan tatapan hormat ke arah Rifki.

Melihat ini Rifki tersenyum ke arahnya dan berkata.

"Meski aku sedikit memaksa ras anda untuk menyerah di bawah kekuasaanku aku masih berterimakasih karena kalian bisa bekerja sama dengan penduduk asli desaku dan bahkan membantu dengan mengajari salah satu dari pendudukku, aku tau informasi tehnologi Gnome sangat berharga jadi aku sangat menghargai kebaikan kalian. Aku hanya bisa menjanjikan kehidupan yang aman untuk seluruh keluarga kalian yang menyerah di bawahku"

"Tuan terlalu sopan, saat kepala desa menyerahkan diri itu berarti kesetiaan kami akan tuan. Kami akan memberikan segalanya kepada tuan mulai saat ini dengan segenap kekuatan kami"

"Terima kasih"

"Tidak tidak, Terimakasih tuan"

Mereka lalu tertawa bersama sama. Hal yang di ketahui Rifki adalah para gnome sangat ahli dalam hal pembangunan dan strukturat pertahanan desa, mereka menyarankan Rifki dalam banyak aspek termasuk mulai membangun pelabuhan di danau dan tower pengawas di pegunungan.

Tujuannya tak lain adalah mempercepat pengembangan desa dan memperluas jarak pengelihatan desa, dengan pelabuhan Rifki bisa menjelajah daerah lain melalui danau, yang akan sangat mengurangi waktu dia daripada berjalan di hutan. Untuk tower di pegunungan, itu berfungsi untuk memperluas jarak pandang desa, membuat mereka lebih cepat menyadari bahwa jika ada hal aneh yang mendekat ke desa.

Meski Rifki sudah memikirkan hal hal ini namun mendengar rincian dari ahli berbeda dengan bayangan yang akan dia bangun kelak di masa depan. Hal itu lebih spesifik lebih terperinci dan lebih terkordinasi dari pada rencana Rifki yang telah di fikirkannya.

Setelah banyak bercakap cakap Rifki juga berhasil mengetahui bahwa bangsa Gnome juga pandai dalam melakukan penelitian di bidang senjata besar, seperti balista, trebucet, dan banyak alat alat pengepungan lain. Mengetahui ini Rifki bertanya apakah mereka bisa membuatnya namun ternyata itu masih jauh dari bisa. Mereka perlu melakukan penelitian terlebih dahulu yang juga memakan waktu tak sebentar.

selain itu bahan bahan untuk membuat benda benda tersebut sangat sulit di dapat.

Meski begitu Rifki masih memberi tahu Pandora untuk mengatur hal hal mengenai penelitian dan pengumpulan bahan baku, itulah bagaimana departemen baru yang beranggotakan Gnome Gnome terampil dalam pembuatan senjata besar di bentuk.

Setelah selesai dengan Departemen pembangunan Rifki berlanjut ke arah departemen Penghasil barang, di sana ada dua fokus dari departemen ini, pertama penghasil barang dari besi, dan penghasil barang dari bahan kayu.

Untuk besi itu diketuai oleh Korik tentu saja, dan untuk kayu itu di ketuai oleh seorang penduduk yang baru di ketahui oleh Rifki namanya.

Nama : Agung

Ras : Manusia

Pekerjaan : Pengrajin kayu (Pemula)

Kualitas : D

HP : 50/50

Mp : 40/40

Keterangan : Seorang pengrajin kayu pemula.

Rifki pertama mendatangi Korik, dia punya beberapa hal yang akan di ambil dari Korik. Saat dia datang Korik langsung menyambutnya, mereka melakukan percakapan singkat lalu Korik mengambil sebuah pedang yang lalu di serahkan ke Rifki, itu adalah pedang pesanannya.

"Itu adalah karya seni pertama yang saya buat, karena membuat pedang itulah saya berhasil menjadi pandai besi normal tingkat 1 sekarang" Jelas Korik sembari menatap pedang yang di pegang Rifki.

"Ngomong ngomong tuan, apakah nama pedang unik ini..? aku belum pernah mengetahui ada pedang seperti ini" tambahnya.

Mendengar pertanyaan Korik, Rifki hanya tersenyum dan berkata

"Ini di sebut Katana"