Chereads / Kingdom of God : The Rise of The Tempest Kingdom / Chapter 37 - The Whale, and 25 Messenger Of God

Chapter 37 - The Whale, and 25 Messenger Of God

Setelah menyingkirkan pengganggu itu Cyrll kembali menatap Poseidon yang tetap berada di tempatnya berdiri. Bukan karena dia tak bisa berlari atau apa. Namun tubuhnya tak lagi bisa menuruti kemauannya.

Cyrll kembali melakukan hal yang sebelumnya di lakukan-nya. Cahaya kebiruan kembali berkumpul di telapak tangan kanan Cyrll dan mengandung elemen air yang sangat padat. Dia lalu mengayunkan lengannya ke arah Poseidon.

"Untuk seorang di tingkat Pangeran kerajaan membullu seorang makhluk biasa ini, kira-kira apa yang akan di pikirkan si kadal biru itu?" tiba-tiba sebuah suara muncul di belakang Cyrll yang membuat bulu kuduknya merinding.

Dia dengan sigap melompat dan menjauh dari tempatnya berdiri. Saat dia berbalik dan melihat ke tempat suara tadi berasal. Namun saat dia berbalik tak ada satu pun sosok dari arah itu. Tapi dia jelas-jelas mendengar seseorang berbicara dari belakangnya. Saat dia mencari di sekitar lagi dan yakin tak ada siapa pun...

"Kau mencari apa?" Suara itu kembali terdengar dari arah belakangnya.

"ba-ba-bagaimana mungkin?" Cyrll tercengang, dia jelas jelas sudah memeriksa arah belakangnya dan dia dengan jelas tak melihat siapapun di belakangnya. Bagaimana orang ini bisa berada di belakangnya setiap saat?

Fakta-nya saat Cyrll berubah menjadi naga. Saat bangsa Dekan berubah menjadi naga tepatnya, mereka memiliki kemampuan untuk merasakan perubahan di sekitar mereka. Kecuali orang itu memiliki kemampuan khusus seperti Muriel yang bisa menyembunyikan dirinya entah bagaimana. Sangat sedikit orang yang bisa lolos dari deteksi bangsa dekan saat mereka berubah menjadi naga.

Meski terkejut, Cyrll segera berlari menjauh kembali. Namun tidak seperti sebelumnya dia berpindah-pindah lokasi setiap saat untuk mencari di mana orang itu berada. Setelah beberapa saat Cyrll berhenti dan melihat sekeliling dengan penglihatannya dan merasakan perubahan di sekitarnya dengan aura-nya. Namun tetap saja, dia tak bisa menemukan keberadaan siapa pun di sekitarnya.

"sedang apa kau? Kenapa berlari ke sana kemari?" tanya suara itu lagi saat tiba-tiba terdengar dari arah belakang Cyrll. Mendengar suara itu hati Cyrll semakin dingin, seluruh tubuhnya mulai menegang dan waspada. Namun dengan sigap Cyrll menenangkan dirinya dan berkata.

"Siapa kau? Tunjukkan dirimu jika memang kau berani" Tuntut-nya karena tak dapat menemukan sosok yang sedang bicara itu.

"Siapa aku? Jika kau tau siapa aku. Eh tidak, bahkan jika rajamu melihat aku di sini, dia akan berlutut di hadapanku dan bahkan tak berani bernapas dengan keras." Saat mendengar perkataan orang ini, Cyrll merasakan kemarahan dalam hatinya. Namun saat dia mendengar baris selanjutnya dari kata-katanya.

"Oh tunggu, aku ralat. Ayahmu jika aku tidak salah" balas suara itu yang entah bagaimana seperti berpindah pindah.

Mendengar penjelasan suara itu, Cyrll merasakan petir menyambar dirinya, semua kemarahannya sebelumnya hilang ke udara tipis, dan di gantikan dengan keterkejutan. Meski dia memang anak langsung dari raja Atlantis namun itu menjadi sebuah rahasia dalam kerajaan maupun aliansi kerajaan. Banyak orang luar mengetahui bahwa dia adalah salah satu talenta berbakat usia muda dari kerajaan Atlantis saja, tanpa tau latar belakangnya.

Dan untuk orang ini berani memanggil raja Atlantis atau ayahnya kadal biru, kecuali orang itu mencari permusuhan dari aliansi samudra tidak mungkin ada orang yang berani berkata demikian. Tanpa menunggu waktu lama, Cyrll langsung menundukkan dirinya dan berlutut.

"Maafkan junior ini yang memiliki mata namun tak dapat mengenali Senior" kata Cyrll.

Tiba-tiba dari depan Cyrll muncul sosok seperti manusia, namun pupil matanya terlihat seperti mata ular. Rambutnya panjang, di ikat seperti kuncir kuda di belakang. Warna kulitnya putih kecoklatan. Dia memakai pakaian sedikit ketat yang sederhana membuat otot-ototnya terlihat.

Sosok itu muncul begitu saja di depan Cyrll seperti dari awal dia memang di situ. Wajahnya terlihat tampan melebihi orang-orang biasa, namun dia mengeluarkan aura unik yang membuat orang yang melihatnya ingin segera pergi.

"Untuk orang seperti kamu yang langsung mengubah sikapnya setelah menyadari statusku. Pengetahuan yang cukup" Gumam sosok itu sembari menganggukkan kepalanya.

"Maafkan kelancangan saya, hanya ada beberapa orang saja yang mengetahui kebenaran tentang keluarga kekerajaan. Dan hanya anggota tertentu dalam aliansi yang mengetahuinya. Untuk senior mengetahui itu juga, pasti senior adalah salah satu orang berpengaruh di aliansi" jawab Cyrll dengan hormat masih menundukkan tubuhnya.

"Sebenarnya aku sedikit heran, untuk tiba-tiba mengeluarkan kekuatanmu yang besar itu dan mengganggu ketenangan tempat ini. Jika aku tak salah ingat. Untuk aliansi 8 samudra ada sebuah larangan di mana tidak mengijinkan orang-orang untuk membuat keributan di danau ini" jelas orang itu terlihat sangat tenang.

Mendengar ini Cyrll sedikit merinding di seluruh tubuhnya. Memang benar ada larangan untuk senua ras membuat keributan di danau yang keramat ini, alasannya adalah sebuah rahasia yang bahkan dia putra raja tidak mengetahui. Namun sebelumnya Cryll tak mengindahkan peringatan tersebut karena dia berfikir bahwa itu hanya rumor yang di besar-besarkan untuk menakut-nakuti saja. Tapi setelah mendengar penjelasan senior di depannya ini, sepertinya hal itu adalah kebenaran.

"Maafkan hamba senior, hamba terpengaruh oleh rasa keangkuhan yang mengakibatkan saya bertindak tanpa sepengetahuan ayah dan guru"

"Apa yang menyebabkanmu begitu? Apa trident milik Sinbad yang mengakui orang lain?" tanya orang itu lagi.

"Tidak ada hal yang bisa aku sembunyikan dari anda senior"

"Ketahuilah, sebenarnya dari awal trident itu memang bukan milik Sinbad. Dia menemukan trident itu entah di mana. Selama ini trident itu telah tertidur dan tidak mengakui bahkan Sinbad sebagai tuannya. Untukmu bertindak sebegitu jauhnya hanya karena tidak terima trident mengakui orang lain sebagai tuannya. Aku tak bisa bicara lagi"

"Tolong maafkan kelancangan junior ini" jawab Cyrll dengan ketakutan.

Memang, jika di pikir-pikir dengan baik. Seharusnya tuan Sinbad yang paling marah karena trident mengakui orang lain daripada dia namun tuan Sinbad tidak bergerak untuk merebutnya dan malah membiarkannya saja. Namun sebenarnya tanpa sepengetahuan siapa pun Sinbad sudah memerintahkan kelompok tertentu untuk menjalin hubungan dengan pemilik trident, yaitu kelompok Danny.

"Sudahlah sebaiknya kau biarkan mereka semua pergi, lagian sampai harus mengeluarkan 50% dari semua kekuatanmu untuk melawan orang seperti itu. Aku bertanya-tanya, bagaimana pelatihanmu?" jelas senior itu, yang membuat bulu kuduk Cyrll merinding tiba-tiba.

"Maafkan yang rendahan ini senior, orang itu memang seperti orang biasa. Namun saat hamba bertempur dengannya tadi, hamba merasakan kehadiran keturunan darah yang lebih berkuasa dari darah bangsawan hamba Senior" jelas Cyrll

Mendengar itu orang di depannya sedikit mengerutkan kening. Untuk bisa menekan garis darah paling murni dari bangsa slithren, siapa orang ini? Orang itu lalu berbalik ke arah Poseidon yang saat ini masih berdiri dengan menopang Trident ke tanah, agar dia tidak jatuh. Namun kesadarannya telah hilang lama.

"hemmm? menarik!" orang itu lalu bergumam dan sedikit menyeringai.

"Sudahlah, kau tau perjanjian seluruh ras untuk tak mengganggu danau ini sama sekali kan? Kau membuat kegaduhan di sini dengan pertempuranmu. Sebaiknya saat ini kau pulang dan katakan salamku pada ayahmu" jelas senior itu.

"maafkan junior ini yang masih bingung, kalau boleh tau siapa nama senior sebenarnya?" tanya Cyrll dengan hormat tercermin dalam nada suaranya.

"Hemm? Nama? Hahaha aku sudah lama melupakan namaku sebenarnya, tapi kalau tidak salah. Orang orang senang memanggilku Yonah The Whale" Mendengar nama itu ekspresi Cyrll menegang.

"The whale? The whale? Dia bilang the whale?" Cyrll begitu terkejut hingga dia tak tau harus berkata apa lagi. Dia pernah mendengar dari ayahnya bahwa ribuan tahun yang lalu ada seorang yang menyelamatkan Atlantis dari krisis. Dia sedikit mendongak dan terkejut melihat orang di depannya.

"Itu sama, itu benar-benar sama" gumam Cyrll. menyadari bahwa orang yang di depannya itu sama seperti patung-patung dan gambar-gambar dari dokumen yang menjelaskan kejadian itu.

"Oh Master Yonah, itu benar-benar anda. Itu benar benar anda. Ayah saya selalu bercerita tentang anda ketika anda menyelamatkan Atlantis dari serangan bangsa Paus dengan membunuh pemimpin sang setengah Dewa Paus" Terdengar getran dalam nada suaranya menandakan kegembiraan yang tak dapat dia tahan karena bertemu orang di depannya ini. Cyrll menangis dan bersujut penuh dengan kegembiraan.

Nama : Yonah the whale

Peringkat : ???

Mitologi : ???

Ras : Dhan

Pekerjaan : Pembunuh

Lvl :? (exp :?/?)

"Haha, untuk seorang anak muda sepertimu yang masih mengingat sosok yang jauh sepertiku. Memang para penduduk Atlantis selalu meningat dermawan mereka" kata Yonah dengan seringai di wajahnya yang tampan.

"Baiklah, karena kamu generasi muda menghormati aku yang sudah tua ini, dan masih mengingatku. Aku akan membiarkanmu pergi tanpa hukuman kali ini. Sampaikan salamku pada bocah biru tua itu, hahaha" Kata Yonah dengan tawa yang menggema ke segala arah.

"Baik senior, aku pamit. Aku pasti akan menyampaikan pesan senior ke ayahanda" setelah mengucap itu Cyrll bersiap untuk pergi.

"Tunggu dulu" tiba-tiba Yonah menghentikannya. Dia lalu berpikir sedikit dan bertanya kepada Cyrll.

"Apa ada kabar dari 25 messenger of the world lainnya?" tanya Yonah tiba-tiba.

"Maaf tuan, kabar dari semua 25 messenger of the world sangat rahasia. Dalam sekitar 30 tahun terahir hanya kabar dari Adham The One, yang terdengar" Jawab Cyrll dengan nada penuh penghormatan. Dia lalu melanjutkan.

"Kabarnya dia membantu menyembuhkan salah satu tetua dari ras Elf yang kalah bertempur dengan 7 pilar penjaga langit dari Einhoren"

"Heh dasar orang tua itu, meski kita memiliki perjanjian untuk tak saling membantu tentang perebutan kekuasaan, tetap saja jika ada orang dari kaumnya yang hampir mati, dia akan selalu membantu mereka" Keluh Yonah sembari memegang keningnya merasakan sifat orang itu.

"Lalu bagaimana respon dari The Greatest one?" tanya Yonah lagi.

"Pahlawan Munir The Greatest one tidak melakukan apapun tuan" Jawab Cyrll segera setelah Yonah bertanya.

"Begitukah? Baik kalau begitu kau boleh pergi" jawab Yonah lagi sembari berbalik ke arah Poseidon.

Setelah itu Cyrll melompat ke danau dan pergi dari tempat itu.

Yonah lalu berjalan menghampiri Poseidon yang tengah berdiri dengan triden yang menopang tubuhnya saat kesadaran sudah tak lagi ada di tubuhnya.

"Untuk seorang yang entah datang dari mana, dan memiliki garis darah yang tinggi ini. Aku penasaran apa yang akan di timbulkan olehnya" sembari bergumam Yonah melambaikan tangannya ke arah Poseidon.

Saat itu tiba-tiba sebuah aura kehidupan yang di penuhi dengan elemen air dan tanaman berkumpul ke arah Poseidon dengan sangat pekat.

Energi itu lalu menyelimuti tubuh Poseidon dan memasuki tubuhnya. Tiba-tiba luka yang ada pada tubuhnya mulai sembuh sedikit demi sedikit dengan kecepatan yang bisa di lihat oleh mata telanjang.

"Aku menantikan hal menarik apa yang akan kamu tunjukan di masa depan" Gumam Yonah saat dia selesai menyembuhkan tubuh Poseidon.