Lalu aku duduk di samping kak Dyo exo. Huh! Hidupku terlalu susah! Sekarang saja aku ingin menangis. Rasanya itu, sudah lama aku tidak menangis tapi buat apa menangis, tidak ada orang yang peduli itu.
Aku capek-capek hidup seperti ini rasanya ingin meledak bunuh diri. Ku capek kalau seperti ini.
"Ra--"kata sehun oppa.
"Nee"kataku.
"Kau jangan bunuh diri ya karena di jodohkan dengan baekhyun hyung" kata sehun oppa.
"Aku akan berusa sebisa mungkin untuk tidak bunuh diri"
Aku sebisa mungkin menahan air mata yang ingin jatuh. Soalnya aku udah gak tahan. Ku perempuan termasuk gadis yang rapuh. Pelan pelan ku menaikan kaki ku.
Suasana masih sama seperti tadi diam. Tidak ada suara dari siapa pun.
Hiks .... Hiks.... Hiks....
Ku menangis dengan memeluk kaki ku.
Ini gila kenapa hidup tidak damai damai saja. Aku tuh capek capek hidup seperti ini. Apa kah ku boleh tanya orang tua ku tidak sayang pada ku jadi aku di jodohkan lebih awal kenapa lain kali saja. Setelah aku sudah mapan.
Hiks... Hiks... Hiks...
"E-Eeh kau kenapa" kata Chanyeol.
"Eunra kau kenapa, ehh jangan nangis-nangis, duh! Hey! Baekie jangan hanya diam aja liat nih calon istri mu. Astaga kau kenapa" kata Yoora eooni.
Lihatlah dia Byun Baekhyun itu hanya diam saja. Dia cuma melirik ku saja.
Hiks... Hiks...
"Cih! Biarkan dia menangis, itu perjuangan dia hidup, disini. Di kira dia enak mencari pekerjaan, jadi jangan manjakan dia dengan cara seperti itu".
"O~oh ternyata begitu yah! Baik lah Tuan Byun saya tidak akan pernah menggunakan uang Anda itu. Dan sebisa mungkin saya akan kembalikan uang Anda yang pernah saya gunakan" kata aku emosi.
Mana bisa dia berkata seperti itu. Lalu aku ingin beranjak dari ruangan ini menuju kamar, tapi mengingat semua benda yang ada di kamar milik dia, seseorang yang enggan sekali ku sebutkan namanya. Jadi ku langsung beranjak menuju melalui pintu keluar.
"Mau kemana kau,Hah!" Kata Baekhyun.
"APA PEDULIMU" kata ku dengan nada tinggi.
Lalu Baekhyun beranjak dari kursi itu dan berjalan menuju ku.
"Berani nya kau membentak ku" kata nya.
"Cih! Peduli ku apa yah!" Kata ku dengan senyum miring.
Baekhyun menghela nafas panjang dan mulai berkata.
"Kau mau kemana"kata dia, seperti nya ia mencoba bersikap lebih lembut.
Aku jijik melihat Baekhyun seperti ini gumamku.
"Kau bilang tadi jangan pakai uangku secara tidak langsung, jadi aku mau pergi dari sini. Karena disini hanya ada barang milik mu" kata ku dan mulai beranjak.
Please Byun Baekhyun jangan buat aku jijik di dekat mu gumamku.
Tadi marah marah sekarang. Memang aku tidak memahami dirimu. Kemarin-kemarin mencium sekarang, membentak apa salah ku.
"Aku tidak mengusir kau, masuklah duduklah kita bicarakan dengan damai" kata Baekhyun.
Ku menghela nafas kenapa dia sangat senang dengan sikap berubah-ubah.
Bacon-bacon gumamku.
Lalu ku beranjak menuju tempat duduk ku tadi. Tidak ada yang bersuara, kecuali aku dan Baekhyun.
"Apa" kata ku tegas.
"Kenapa kau mau pergi dari sini" kata Baekhyun.
"Karena kau telah mengusir ku dengan cara tidak langsung" kata ku.
"Mengusirmu, kapan itu aku baru tau" kata Baekhyun meanggap ku remeh.
"Iihhh, kau ini" kata ku, dengan rahang mengeras.
"Ikut aku" kata Baekhyun. Dia menarik tanganku paksa menuju keatas.
"Ee-eh lepas, lepasin Baekhyun, Baek lepas, oppa tolong!"
"Cih! Oppa oppa, gak usah lebay yah!"kata Baekhyun.
Lalu Baekhyun menarik ku ke sebuah kamar yang aku gak sama sekali tau itu tempat apa.
"Baekkk~~" kata ku.
Lalu Baekhyun mulai mengapit ku. Dia berjalan maju ke diriku. Dan itu membuat ku berjalan mundur. Sekarang tubuh dia benar-benar mengapit ku. Aku jadi takut, kalau Baekhyun melakukan hal yang tidak-tidak, bisa mati aku, karena dia.
Ku lihat wajah nya. Wajah nya sangat manly, bibirnya yang mungil itu menggitu menggoda membuat ku jadi salah tingkah. Hal itu yang membuat ku menundukkan wajahku.
"Kenapa kau menunduk, tatap mata ku" kata nya.
"Tidak mau" kata ku.
Aku benar-benar enggan untuk menatap matanya karena itu yang membuat ku sulit tidak menyukainya.
"Tatap mataku" kata Baekhyun dan menarik tengkuk ku.
"Tatap mataku dalam dalam"katanya. Dan langsung ku tatap mata itu.
Disana terlihat wajah seseorang yang sedang bersedih. Di sana terdapat seseorang yang mungkin rapuh.
"Apa kau tidak menemukan sesuatu, dari mata ini. Apa kau kira aku tidak sedih atas semua ini" kata Baekhyun.
"Aku juga sedih tapi aku menyembunyikan dari orang-orang" sambung Baekhyun yang terlihat frustasi.
"Baek--baek--" kata ku bergetar.
"Kau kenapa? Please, jangan sakiti hati mu, karena ini. Jujur Aku takut menyakiti hati mu. Maaf telah marah padamu tadi. Soalnya aku takut kau hilang. Itu membuat Eomma akan marah padaku" kata Baekhyun.
Tidak bisa kau, takut kehilanganku karena bukan Eomma mu batinku.
"Kenapa Sikap kau suka berubah-ubah. Hah! Ku bingung menghadapi mu seperti apa" kata ku.
Dia melototi ku dan dia langsung mencium, dengan lumatan yang lembut tidak menuntut, ciuman Baekhyun itu sangat bergairah. Dan hal itu membuat darah ku berdesir.
Dan ciuman itu tidak ku balas. Ciuman itu masih lama, dan hal itu yang awalnya gairah, tambah membuat ku bergairah sekali.
Dan tanpa sadar aku membalas ciuman itu. Aku mulai mengabsen Gigi putih Baekhyun. Dan sangat bergairah, tubuh ku mulai panas. Astaga tubuh ku membutuhkan kan itu.
Kesadaran ku kembali, ku langsung mendorongnya dari hadapannya dan mulai beranjak dari situ dengan membuka pintu dibelakang ku. Dia langsung meraih tangan ku, dan langsung melumat bibir ku dengan lembut.
Lalu ia memandang ku dengan lembut. Dan mengusap kepala ku.
"Kenapa kau pergi, ku hanya mencoba suka sekaligus cinta pada mu. Kenapa kau membuat nya susah" kata Baekhyun.
"Yang membuat susah itu adalah kau, sikap kau yang membuat ku susah. Kenapa Sikap kau berubah-ubah, dengan sikap kau yang seperti, aku susah sekali tuk menyukai mu, Tuan Byun Baekhyun" kata ku lalu pergi.
"Sikap ku biasa saja" kata Baekhyun.
"Apanya yang biasa saja. Sikap kau itu di depan layar kaca berbeda dengan disini. Sikap kau dingin, dengan ku kau selalu bersikap keras terhadap ku"
"Kau tidak pernah baik terhadap ku. Jadi itu alasan ku juga bersikap seperti itu pada mu" kataku.
Lalu ku pergi meninggalkannya, di ruangan itu yang mungkin kamar Baekhyun. Ku mulai mendatangi Yoora eooni dibawah dan duduk disamping dio oppa.
"Kalian habis ngapain di atas jadi lama" kata Yoora eooni.
Lalu Baekhyun datang dengan wajah basah, seperti ia baru cuci muka. Kau sangat seksi, ku jadi bergairah melihatnya seperti itu batinku.
Ahh! Sial ku mulai menyukainya. Itu tidak boleh terjadi pada ku. Aku harus menyukai Chanyeol oppa, Sehun oppa, dan KAI oppa saja.
"Apa itu, kenapa bibir mu merah" kata Chen oppa.
Hah! Aku terkejut. Bukankah bibir itu memang merah. Mungkin Chen oppa butuh Aqua.
"Aish! Kau ini bibir itu memanglah merah. Tapi, kenapa bibir itu seperti habis digigit" kata Suho oppa.