Chereads / Sisa Hidupku Adalah Untukmu / Chapter 79 - Tengkuknya Terasa Dingin!

Chapter 79 - Tengkuknya Terasa Dingin!

Siapa dia? Di mana dia berada sebelumnya? Apa yang telah dilakukannya?

Nian Xiaomu menatap balik pada Kepala Pelayan dengan bingung, membuka mulutnya untuk bertanya, "Kepala Pelayan, apakah yang kau maksud itu aku?"

"Tentu itu kau! Lihatlah, beraninya kau membuat Tuan Muda … membuat Tuan Muda …" Kepala Pelayan hampir pingsan karena marah dan nyaris tidak dapat berbicara dengan lancar. Merasakan amarah yang memuncak hingga hampir semaput, pria itu menggosok pelipisnya.

Nian Xiaomu dengan cepat maju untuk menopang Kepala Pelayan itu.

"Kepala Pelayan, apakah kau baik-baik saja?"

Apa yang telah dilakukan Nian Xiaomu hingga membuat Kepala Pelayan marah seperti ini?

Secara akal sehat, Kepala Pelayan tidak mungkin mengetahui bahwa Nian Xiaomu telah mengutuk Yu Yuehan di dalam hatinya.

"Apa sebenarnya yang telah kulakukan, Kepala Pelayan? Setidaknya beri tahu aku sebelum kau menghukumku," Nian Xiaomu merengut, matanya membelalak dengan polos.

"Tidakkah seharusnya kau merasa malu bahwa kau bahkan harus bertanya kepadaku? Apakah kau tidak tahu bagaimana kau bisa kembali ke kamarmu kemarin?" Kepala Pelayan mengangkat bahunya, jemari pria itu gemetar karena rasa jengkel.

"Kuberi tahu ya, kau seharusnya merasa beruntung. Aku belum pernah melihat Tuan Muda mengambil inisiatif untuk menggendong seorang wanita!"

Adalah suatu keajaiban bahwa Yu Yuehan tidak melemparkan Nian Xiaomu ke tempat sampah di tengah jalan!

Nian Xiaomu: "…"

Jadi Yu Yuehan yang telah menggendongnya kembali ke kamarnya kemarin malam?

"Keluarga Yu mempekerjakanmu untuk merawat Nona Kecil. Status Tuan Muda itu sangat terhormat, jadi bagaimana bisa kau malah membuatnya menjagamu …." omel Kepala Pelayan, yang cara berpikirnya masih kuno, dari samping wanita itu.

Nian Xiaomu tidak tahan untuk terus mendengarkan pria itu.

Seluruh benaknya dipenuhi kata-kata itu: "Aku belum pernah melihat Tuan Muda mengambil inisiatif untuk menggendong seorang wanita."

Nian Xiaomu belum mengetahui bagaimana ia bisa kembali ke kamarnya kemarin malam.

Bagaimana mungkin Yu Yuehan yang menggendongnya ke kamar?

Bukankah pria itu yang paling membencinya di seluruh penjuru Vila Yu?

Bukankah seharusnya Yu Yuehan menamparnya hingga bangun dan memarahinya karena tidak menjaga Xiao Liuliu dengan baik? Mengapa pria itu menggendongnya ….

Nian Xiaomu merasa bingung dan berjalan dengan kaku menuju ruang makan.

Telinganya masih berdenging oleh pengingat dari Kepala Pelayan: "Tuan Muda sedang sarapan bersama Nona Kecil di ruang makan. Jangan bertingkah melewati batas di depan Tuan Muda!"

Nian Xiaomu mendongak dan melihat sosok Yu Yuehan yang memikat di meja makan.

Raut wajah kesal Yu Yuehan sedikit tertunduk ketika ia menikmati makanannya dengan elegan.

Tubuh Nian Xiaomu menjadi tegang.

Saat wanita itu memikirkan tentang bagaimana ia mengutuki Yu Yuehan sepanjang malam kemarin, tapi pria itu malah menggendongnya kembali ke kamarnya, Nian Xiaomu merasakan perasaan bersalah yang tidak dapat dijelaskan.

Ketika dilihatnya tatapan Yu Yuehan tertuju ke arahnya, Nian Xiaomu menegakkan tubuhnya dan menyapa, "Selamat pagi, Tuan Muda."

Tatapan dingin Yu Yuehan menyapu Nian Xiaomu seolah-olah ia bahkan tidak melihat wanita itu, dan kemudian melanjutkan menikmati sarapannya.

Nian Xiaomu: "…"

Haruskah Nian Xiaomu mendekati pria itu dan mengucapkan terima kasih kepadanya?

Ataukah bersikap seakan-akan tidak mengetahui apa-apa?

"Kakak Cantik, ini sarapanmu, sama dengan punya Papi!" Xiao Liuliu menunjuk pada satu set sarapan lainnya di atas meja dan memanggil Nian Xiaomu dengan gembira.

Begitu Xiao Liuliu selesai berbicara, Yu Yuehan memasukkan sepotong roti ke dalam mulut anak itu.

Karena mulut mungilnya penuh, Xiao Liuliu hanya dapat melambai dengan bersemangat ke arah Nian Xiaomu.

Nian Xiaomu memberanikan dirinya dan melangkah maju, "Tuan Muda, mengenai kemarin malam …"

Krieek!

Yu Yuehan sedang mengiris daging babi asap ketika pisaunya tergelincir ke samping, membuat suara seperti piring yang tergores.

"…" Kata-kata yang ingin diucapkan oleh wanita itu tersangkut di mulutnya.

Mata Nian Xiaomu membelalak terkejut ketika ia menatap piring yang hampir terbelah dua karena pria itu. Wanita itu menelan air liurnya dengan sekuat tenaga.

Mendadak, Nian Xiaomu merasakan tengkuknya agak dingin.

Bukannya piring itu, Nian Xiaomu merasa ialah yang hampir terbelah dua!

Detik berikutnya, Nian Xiaomu melihat Yu Yuehan meletakkan alat makannya, mengangkat alisnya ke arah wanita itu, dan bertanya, "Apakah ada masalah?"