Setelah memukul Yan Runan, Yan Weiye pingsan di kursi. Wajahnya berubah menjadi sangat pucat.
Jiang Qinglian memahami beratnya situasi itu dan menyadari bahwa itu bukan saatnya untuk menghibur putranya. Dia dengan cemas melirik Yan Weiye. "Apa yang sebenarnya terjadi?
Suara dan tangan Yan Weiye bergetar saat dia berbicara. "Putramu yang tersayang merencanakan masalah terbaru Maju dan Makmur. Dia ingin menghancurkan Maju dan Makmur!
"Apa?!" Jiang Qinglian terperangah, dan mulutnya menganga tak percaya. Dia berbalik ke arah Yan Runan. "Apakah ayahmu mengatakan yang sebenarnya?"
Yan Runan mengangkat dagunya. Dia kemudian menjawab, "Ya, aku ingin menghancurkan Maju dan Makmur. Tanpa Maju dan Makmur, aku ingin melihat bagaimana ayah akan membesarkan kedua bajingan itu!"
Jiang Qinglian mendengarnya dan mengangkat tangannya juga, tetapi dia tidak tega untuk memukulnya. Matanya berkaca-kaca. "Runan!"
