Yan Rusheng berdiri di sana dengan linglung. Seolah setiap kata yang dikatakan Jiang Zhuoheng, menusuk jantungnya seperti jarum.
Yan Rusheng menyadari bahwa dia telah menjalani hidupnya dengan sia-sia selama hampir 20 tahun.
Dia begitu kacau dan benar-benar berengsek. Yan Rusheng bahkan mulai membenci dirinya sendiri.
Suara Jiang Zhuoheng terdengar sekali lagi. "Seseorang melihat Xuxu keluar dari kamarmu pada pagi kedua dari pesta perpisahanku."
Yan Rusheng membeku dengan matanya terbuka lebar. Dia tetap terpaku di tempat.
…
'Ah Sheng, aku kesakitan ….'
'Ah Sheng, aku menyukaimu.'
"Xuxu …." Yan Rusheng memegang sebotol bir saat dia dengan canggung berjalan sempoyongan ke dalam rumah. Dia langsung ke pelukan seorang wanita, dan memeluknya. "Xuxu …. Xuxu."
Dia membungkuk dan meletakkan kepalanya di bahu wanita itu. Dia berulang kali menggumamkan nama Xuxu.
Itu adalah nama yang terukir di hatinya.
