Yao Si berbalik. Satu-satunya hal yang terlihat kurang dari seratus meter di sebelah kanan adalah seorang pria dengan pakaian vintage yang panjang. Kegelapan menyulitkan Yao Si untuk melihatnya dengan detail, tetapi di tangan pria itu, ia bisa melihat pedang yang digunakan untuk menyerang sekitarnya dengan ganas. Rambutnya yang panjang sudah berantakan. Pria itu sepertinya terluka, karena bau darah tembaga yang menyengat memenuhi udara yang terbawa angin.
Saat pria itu mengayunkan pedang, ia berteriak ke sekitarnya dengan gelisah.
"Hidupku ada di tanganku, tidak pada surga!"
"Dengan ukurannya yang kecil, ras iblis tidak memiliki hak untuk sombong, aku, Zan Zichen tidak akan menyerah sampai mati!"
Kalimat itu sepertinya agak akrab ….
Ramalan yang terpenuhi dengan sendirinya?
Yao Si menjadi semakin frustrasi karena keributan yang ia lakukan. Mengambil langkah ke depan, Yao Si berteriak, "Hei … pria muda!"
