Aura gelapnya saja sudah cukup untuk membuat jantung seseorang bergetar, bahkan lebih dari badai yang mengamuk di luar.
Guntur bergemuruh terus menerus di luar. Setiap langkah yang Xie Limo ambil terasa seperti dia menginjak jantung orang-orang yang menghalangi jalannya.
Hujan deras turun mengenai semua orang, termasuk Xie Limo, tetapi itu tidak memengaruhi niat dan auranya yang membunuh.
Dia hanya memiliki satu arah, yaitu meninggalkan istana dan pulang ke rumah.
Karena serangan itu, para penjaga mengirimkan perintah darurat, memanggil penjaga yang tak terhitung jumlahnya untuk menghentikan Xie Limo.
Mereka menjalankan perintah dan misi mereka malam ini adalah untuk menghentikannya.
Tapi Xie Limo tidak pernah takut pada siapa pun. Dia dengan ganas melemparkan cambuk sambil terus berjalan ke depan, seolah-olah tidak ada orang yang bisa menghalangi jalannya.