Pernyataan Xie Limo sangat jelas. Makna kata-kata itu adalah bahwa hidup dan mati sang putri bukanlah urusannya, dan kematiannya akan menjadi tanggung jawab para dokter. Tidak ada yang lebih penting baginya selain istrinya.
Tidak ada ruang untuk berdiskusi.
Setelah berbicara, Xie Limo segera memutuskan panggilan.
Orang itu menghentakkan kakinya dengan cemas. Bagaimana dia bisa memberi tahu sang putri?
Xiajun Yanwu tidak menyangka hujan akan begitu deras. Akhirnya, dia terhanyut oleh air. Tidak peduli seberapa banyak penyelamat yang dia miliki, mereka masih butuh waktu untuk menyelamatkannya.
Dalam rentang satu detik, Xiajun Yanwu didorong oleh hembusan angin kencang dan terseret oleh banjir yang mengamuk.
Dia mengingat momen itu. Dia pikir dia akan mati di sana, siapa yang tahu berapa tegukan air yang sudah dia telan.
Dia kehilangan kesadaran. Dia sudah berada di rumah sakit ketika dia sadar kembali.
