Bai Yaoyao belum pernah begitu kasar dan dingin terhadap Xirong Ziye sebelumnya dan pria itu tidak bisa menerimanya sama sekali. Setiap inci hatinya begitu sakit.
"Yaoyao, jangan terlalu kasar padaku. Aku akan menunjukkan kepadamu seberapa tulusnya aku. Yaoyao, katakan padaku, apa yang harus aku lakukan supaya kau memaafkan aku?"
Bai Yaoyao melihat rasa sakit di mata Xirong Ziye dan menghindari kontak mata dengannya. Dia takut dia akan menjadi kasihan.
"Xirong Ziye, bisakah setiap kesalahan dihapus hanya dengan meminta maaf? Sekali cermin rusak, tidak ada cara untuk memperbaikinya ke keadaan semula. Apa kau mengerti?"
Xirong Ziye mengangguk. "Aku mengerti. Tapi Yaoyao, aku mencintaimu. Aku tidak bisa hidup tanpamu."
Bai Yaoyao mencibir, "Xirong Ziye, apa kau ingat? Aku juga mengatakan bahwa aku mencintaimu dan tidak bisa hidup tanpamu. Tapi, bagaimana tanggapanmu? Apa kau masih ingat?"
