Xirong Ziye memandangi tusukan di jarinya saat darah merah keluar. Dia seharusnya merasa kesakitan, tapi dia hanya melihatnya dengan diam. Dia tidak merasakan sakit apa pun dan malah berpikir bahwa dia pantas mendapatkannya.
Seolah-olah zat merah terang itu bisa membuat hatinya terasa sedikit lebih baik.
Dia bertanya-tanya apakah Yaoyao juga menusuk jarinya saat itu. Apa dia juga merasakan sakit? Dibandingkan dengan penderitaan di hatinya, rasa sakit ini bukan apa-apa.
Xirong Ziye ingin memahami apa yang dirasakan Bai Yaoyao saat itu, tapi itu akhirnya menghancurkan hatinya. Perasaan itu begitu kuat sehingga dia bahkan tidak bisa mengabaikannya bahkan jika dia mau.