Yun Bilu menelan ludah. Ketampanan Huang Yize benar-benar begitu memabukkan, sedemikian rupa sehingga dia takut dirinya tidak bisa menolak. Dia menundukkan kepalanya dan berjalan masuk tanpa memandang pria itu.
"Mengapa kau belum tidur?"
Kilatan memesona melintas di mata Huang Yize. "Karena aku tahu kau akan datang. Kenapa kau tetap berdiri?"
Yun Bilu menatap tempat tidur. Mengapa ruang sebesar itu tiba-tiba terasa sangat kecil? Hanya dengan mengendusnya, dia bisa mencium aroma gelap dan lezat dari pria itu.
Yun Bilu ingin mengendus lebih banyak lagi, tapi setelah melihat ekspresi Huang Yize, dia dengan ragu-ragu duduk di tepi tempat tidur.
Meskipun mereka lebih intim dari ini sebelumnya, namun malam itu adalah terjadi badai. Yun Bilu sibuk memikirkan hal-hal dari masa lalu dan tidak memikirkan tentang 'itu'. Sekarang, semua yang memenuhi pikirannya adalah saat dia memeluk Huang Yize seperti gurita.