Mulut Yun Bixue meringkuk menjadi senyum ringan setelah mendengarkan teriakan adik perempuannya. Dia merasa tersentuh ketika adiknya berbagi cerita ini dengannya.
Yun Bilu mengerutkan kening. "Kak, apa kau menertawakanku?"
"Tidak. Aku sangat bahagia. Kau sangat memercayaiku, jadi bagaimana aku bisa menertawakanmu? Adikku adalah tangkapan yang hebat, jadi jangan cemas, oke? Beberapa hal butuh waktu, jadi bersabarlah. Pada akhirnya semuanya akan berada pada tempatnya."
Yun Bilu merasa sedikit malu. Dia beruntung teman sekamarnya tidak ada di sini untuk menyaksikan kesulitannya. "Kakak, apa kakak ipar adalah ciuman pertamamu? Di mana kalian melakukan ciuman pertama?" Matanya bersinar berseri-seri dalam kegembiraan ketika dia menanyakan hal ini.
Yun Bixue terkejut dengan pertanyaan adiknya. Dia tidak pernah memikirkan ciuman pertamanya, dan jantungnya berdetak kencang ketika dia mengingatnya.