Baru-baru ini, Yang Siru sudah berada di puncak kebingungannya dan terus-menerus menekan amarahnya. Saat Nyonya Shen menunjuk jari-jari dan menegurnya, amarahnya membuncah dalam sekejap dan dia meledak dengan amarah. Dia membalas, "Bu, apa maksudmu dengan itu? Aku bukan alasan Muzhong tidak pulang. Bukannya ibu juga tidak menyadarinya. Akhir-akhir ini, jika aku menghubunginya, dia tidak pernah mengangkatnya. Apa itu salahku?" Sebelum ini, Yang Siru tidak akan pernah berani menjawab balik dengan menantang. Namun, rumah ini telah menyebabkan frustrasi yang tak ada habisnya.
Menyaksikan Yang Siru berperilaku seperti itu, bola mata Nyonya Tua Shen hampir keluar dari tempatnya. Dia sangat ingin memukul Yang Siru dengan tongkatnya. Selama bertahun-tahun, menantu perempuan bungsunya sangat menghormatinya. Kapan dia pernah berbicara balik dengannya sebelumnya?
