Tuan Neraka melihatnya. Wajahnya menjadi pucat. Aura yang tidak menyenangkan keluar dari tubuhnya. Penjaga rumah bordil yang hendak mendekat langsung tertegun. Dia juga tidak bisa terus tersenyum.
Tuan Neraka menatap Feng Jiu dengan tenang. Matanya tampak gelap.
Kemudian, dia bertanya dengan penuh amarah.
"Apakah ini adalah hal penting yang kamu bicarakan?"
"Hei, hei, bukan yang ini. Tapi yang ada di belakang."
Feng Jiu mengangkat dagunya seolah-olah dia tidak menyadari kemarahan Tuan Neraka. Dia memberikan isyarat untuk memeriksa wanita anggun yang turun dari lantai dua.
"Aku menghabiskan banyak uang untuk meminta penjaga rumah bordil memilih beberapa wanita. Coba periksa apakah mereka enak dilihat."
Tuan Neraka melirik Feng Jiu. Dia berusaha menahan hasratnya untuk mencekik Feng Jiu. Aakhirnya, dia menjentikkan lengan bajunya dan pergi dari sana.
"Tuan Muda..."