Di gedung utama. Tuan Neraka baru saja selesai mandi. Di ujung rambutnya, masih ada butiran air yang menggantung. Dia pergi ke meja untuk duduk dan menuangkan segelas air. Kemudian, dia mendengar suara Bayangan Satu yang datang dari luar.
"Tuan."
"Masuklah." Suara Tuan Neraka terdengar dari dalam.
Bayangan Satu masuk setelah mendengar suara itu. Dia melihat Tuan sedang duduk di meja. Dia langsung maju untuk bertanya. "Tuan, saya telah membawa para wanita itu untuk datang ke sini. Apakah saya bisa mengizinkan mereka masuk sekarang?"
"Suruh mereka masuk."
"Baik!" Suara Bayangan Satu terdengar gembira. Dia langsung keluar untuk menyuruh para wanita itu agar mereka masuk ke dalam.
Tuan Neraka menatap Bayangan satu dengan wajah bingung. Dia tidak mengerti apa yang membuat Bayangan Satu merasa begitu gembira.
Dia juga tidak tahu jika seorang anak nakal sedang memanjat atap melalui pohon. Anak itu diam-diam merayap di atap gedung utama.