Chapter 49 - Liu Yue yang Menyembunyikan Maksud Jahat

"Nona-nona, kopi kalian." Di sebuah kedai kopi yang mewah, seorang pelayan berseragam sambil tersenyum meletakkan dua cangkir kopi di ujung meja yang ditempati Pei Ge dan Liu Yue

"Terima kasih."

Karena saat ini baru saja jam pulang kantor, ada banyak pelanggan berada di dalam kedai kopi, dan hanya suara sebuah biola dimainkan yang dapat terdengar di udara.

Pei Ge mencium aroma kopi yang kuat menangkupkan tangannya pada cangkir yang hangat. Dia duduk di sana dalam kesunyian tanpa bertanya apa-apa pada Liu Yue, seolah-olah Liu Yue tidak ada.

"Ge Ge…" Liu Yue melihat Pei Ge dengan canggung sambil merasa sedikit kemarahan tumbuh di dalam dirinya.

"Jangan - jangan panggil aku itu. Kita tidak sedang dalam keadaan baik," Pei Ge berkata dengan dingin tetapi dengan tawa pelan.

Pei Ge tidak bodoh. Dulu dia memperlakukan Liu Yue sebagai seorang teman, tetapi ternyata Liu Yue tidak pernah menganggap dia sebagai temannya. Mengapa dia harus membuat kesalahan yang sama lagi?

"Aku tahu kamu marah kepadaku, tetapi - tetapi aku tidak punya pilihan pada saat itu!" Wajah Liu Yue penuh dengan kepedihan seolah-olah dia telah dianiaya.

Pei Ge, yang tidak lagi melihat Liu Yue dalam sisi positif, merasa bodoh telah memperlakukan orang seperti itu sebagai teman ketika melihat Liu Yue bersikap memelas sekarang.

"Ge Ge, kamu tahu bahwa aku sudah bekerja di Real Estat Chenguang sejak lulus dari perguruan tinggi. Tetapi meskipun sudah bertahun-tahun bekerja di sana, aku tetap sebagai asisten saja." Wajah Liu Yue penuh dengan keluhan ketika dia menceritakan ini.

Sementara itu, Pei Ge duduk dengan tenang di hadapan Liu Yue dan hanya menyesap kopinya. Dia tidak bereaksi terhadap apa pun yang baru saja dikatakan Liu Yue.

"Aku tidak pernah bermaksud memanfaatkanmu, tetapi - tetapi ketika kamu membantuku saat itu, kamu menerjemahkan dokumen yang tidak sesuai kemampuanku. Direktur Yang mengira itu adalah pekerjaanku dan, untuk pertama kalinya, aku dipuji. Dia bahkan berjanji untuk menaikkan gajiku dan memberiku promosi. Pada saat itu, aku sangat terkejut sehingga aku lupa untuk menjelaskannya pada Direktur Yang. " Liu Yue mengerutkan bibirnya dan dengan sungguh-sungguh menatap Pei Ge.

"Setelah itu, aku kehilangan kesempatan untuk menjelaskan kepada Direktur Yang dan menerima banyak dokumen untuk diterjemahkan."

Pei Ge menarik bibirnya dan menurunkan kelopak matanya, bulu matanya yang tebal dan panjang menyembunyikan ejekan di matanya.

Jadi pada akhirnya tetap saja ini menjadi kesalahannya, ya? Bagaimana ini malah menjadi kesalahannya untuk membantu Liu Yue dengan pekerjaannya dan menerjemahkan dokumen bahasa Inggris itu?

"Ge Ge, aku tahu aku salah padamu. Itu terjadi pada saat ambisi itu saja, aku dibutakan oleh keserakahan." Liu Yue memandang Pei Ge yang tidak tergerak dan menambahkan dengan nada bersalah, "Tetapi aku telah menerima pembalasan yang layak aku terima. Aku dipecat oleh perusahaan dan kamu …" Liu Yue berhenti, matanya tanpa sadar berkedip dengan kebencian dan kecemburuan, " Dan kamu menggantikanku untuk menjadi tangan kanan Direktur Yang. Maafkan aku!"

Bruk! Pei Ge meletakkan kopi di tangannya dan melambaikan tangannya dengan dingin ke wajah Liu Yue yang sudah didandani.

Pei Ge merasa jijik dengan tingkah Liu Yue yang seolah-olah dia yang menjadi korban.

Apakah dia begitu bodoh di mata Liu Yue? Bodoh sampai bisa dibodohi lagi dan lagi? Apakah dia berpikir bahwa dengan menangis dan bertindak menyedihkan akan membuat Pei Ge memaafkannya dan mau berteman lagi dengannya?

"Ini yang ingin kamu katakan padaku?"

"Ah? Mhm-mhm." Liu Yue melihat wajah Pei Ge yang tanpa ekspresi dan hatinya mulai kecewa.

"Karena kamu sudah selesai, maka aku akan pergi lebih dahulu." Pei Ge akhirnya tersenyum tetapi hanya untuk bersikap sopan saja.

"Ge Ge, bagaimana kamu bisa seperti ini? Aku meminta maaf padamu di sini! Bagaimana kamu bisa tetap tidak memaafkanku!?" Liu Yue merengek dengan nada marah terhadap Pei Ge.

"Pertama, kamu harus benar-benar meminta maaf. Kedua, aku tidak berpikir kamu benar-benar menyesal. Ketiga, siapa yang mengatakan semua harus dimaafkan begitu permintaan maaf diajukan? Keempat …" Pei Ge berhenti sambil melihat Liu Yue dengan merendahkan. "Kamu sudah berusia 26 tahun - hampir 30, jadi berhentilah bertingkah seperti putri manja, itu tidak cocok untukmu."

Ketika Pei Ge masih menganggap Liu Yue sebagai seorang teman, semua yang Liu Yue lakukan terlihat menyenangkan di matanya. Namun sekarang, setelah dia 'tercerahkan', perilaku manja dari Liu Yue ini membuatnya merasa jijik di dalam hatinya.

Liu Yue gemetar marah karena kata-kata Pei Ge dan dia memandang Pei Ge dengan menghina, giginya berkertak sambil menggigit bibir bawahnya.

Tenang! Tenanglah Liu Yue! Kamu tidak bisa terburu-buru. Wanita ini tidak bisa dihina lagi sekarang….

Ketika Pei Ge melihat bahwa Liu Yue tidak marah padanya meskipun kemarahan yang dirasakannya sangat jelas, dia merasa lebih yakin bahwa Liu Yue telah merencanakan sesuatu.

Jika tidak, tidak mungkin kata-katanya yang menyakitkan itu tidak menimbulkan ledakan kemarahan dari Liu Yue.

Selain itu, Pei Ge merasa sangat tertekan. Meskipun Liu Yue tidak lagi ada di kantor, dan meskipun sudah dipromosikan, dia masih hanya seorang asisten.

Rencana jahat apa yang perlu Liu Yue lakukan jika dia hanya memiliki posisi yang begitu rendah di perusahaan.

Juga, walaupun Liu Yue sudah pergi dari perusahaan, dia masih mengetahui semua yang terjadi pada Pei Ge. Pei Ge benar-benar tak bisa berkata-kata.

Semakin dia memikirkan tentang hal ini, semakin Pei Ge merasa bahwa Liu Yue menyimpan maksud yang jahat. Karena itu, Pei Ge memutuskan untuk menjaga jarak dengannya.

"Ge Ge, bagaimana kamu bisa mengatakan itu tentang aku? Aku dengan tulus meminta maaf kepadamu sekarang." Dengan itu, air mata mulai bergulir tak terkendali dari sudut mata Liu Yue.

Wajah menangis Liu Yue menimbulkan bahkan lebih banyak lagi peringatan bahaya dalam hati Pei Ge, maka ia mengambil tasnya dan berdiri dengan segera.

"Liu Yue, apakah kamu tulus atau tidak dalam permintaan maafmu, hanya kamu yang tahu tentang ini. Aku juga punya beberapa hal di hatiku. Tolong jangan mencariku lagi. Aku tidak bisa punya teman seperti kamu."

Tanpa menunggu reaksi Liu Yue, Pei Ge meninggalkan kedai kopi dengan langkah-langkah lebar.

Melihat sosok Pei Ge yang mulai menghilang, Liu Yue mencengkeram pegangan cangkir kopinya dengan kencang sampai jari-jarinya berubah menjadi putih.

"Pei Ge…."

Liu Yue menundukkan kepalanya untuk melihat sepasang sandal Camellia yang dikenakannya dan matanya berkedip dengan semburat kesombongan pada keanggunan sandal itu.

Satu hari, aku pastikan kamu akan menyesali apa yang kamu katakan padaku hari ini!