Chereads / Sang Mekanik Legendaris / Chapter 7 - Panik

Chapter 7 - Panik

'Oke, ini agak canggung. Haruskah aku pura-pura seperti tidak terjadi apa-apa dan keluar?' tanya Han Xiao.

Han Xiao tidak mendukung atau mendiskriminasi kelompok mana pun. Dia menghormati hobi dan minat orang lain. Kedua pria di hadapannya ini hanyalah dua hati yang kesepian, yang tidak memiliki cara untuk melepaskan frustrasi terpendam mereka. Seiring berjalannya waktu, ikatan bersama mereka berkembang menjadi sesuatu yang istimewa ….

Itu bukan salahmu! Ini salah Tokiomi—maksudku—begitulah akhirnya!

Meskipun otak Han Xiao menumpul dengan pikiran sedemikian, namun tubuhnya bertindak cepat. Mencengkeram belatinya, dia bergegas maju, menyerang penjaga yang terdekat seperti citah.

Penjaga itu tidak dapat bereaksi tepat pada waktunya, dan ketika berusaha untuk menarik pistol, Han Xiao menusukkan belatinya untuk membunuh.

Sayangnya, penjaga yang kedua menendang si penjaga pertama ke tempat yang aman.

Serangan mendadak Han Xiao gagal, tetapi dia tidak berkecil hati. Memutar-mutar belati di tangannya, dia beralih kembali mencengkeram belatinya dan menusuk si penjaga kedua di perut, diikuti dengan menyebat leher penjaga itu dengan tangannya yang lain. Penjaga itu ambruk ke lantai.

_____________________

Kekuatan mematikan!

Anda memiliki 25 STR. Target memiliki 10 STR.

Karena Anda memiliki STR dua kali lebih besar dari target, serangan Anda menghasilkan 50% DMG lagi!

Target kehilangan kesadaran.

_____________________

Satu tumbang!

Penjaga satunya yang telah ditendang ke tempat aman berguling lebih jauh untuk menciptakan ruang jarak antara dirinya dan Han Xiao sebelum mengangkat senjatanya dan menembak.

Han Xiao segera melumpuhkannya dan menghantamkan tangan penjaga itu ke lantai, menyebabkan senjata penjaga itu terlepas dengan rasa sakit.

Akan menjadi malapetaka bagi Han Xiao jika penjaga itu berhasil menembak.

Han Xiao lalu menyundul si penjaga di hidungnya, membuat pria itu pusing, dan berputar untuk mencekiknya dari belakang.

Rear naked chokehold!

Wajah penjaga itu berubah ungu ketika berjuang untuk membebaskan diri.

_____________________

Anda telah melakukan [Submission].

Anda memiliki 25 STR. Target Anda memiliki 11 STR.

Target Anda tidak dapat membebaskan diri.

_____________________

Penjaga itu berjuang selama beberapa detik sebelum pingsan.

"Hampir saja …. Akan lebih mudah jika aku adalah seorang Petarung," Han Xiao terengah-engah ketika dia bangkit berdiri.

Kelas Petarung adalah kelas paling populer di Galaxy karena alasan sederhana, yaitu karena ini kelas yang paling keren. Skill kelas ini memiliki nama paling keren, seperti 'Gempa Inferno', 'Cahaya Iblis', atau 'Pemecah Bintang'. Tentu saja, banyak skill yang sebenarnya tidak sekuat nama-namanya, tetapi intinya adalah semua itu terdengar keren!

Meneriakkan nama skill saat kamu menggunakannya juga selalu membuat skill tersebut lebih kuat. Meskipun sebagian besar pemain tidak sebegitu berkulit-tebalnya untuk melakukan itu, Han Xiao menikmatinya.

Petarung juga kelas yang lebih sederhana untuk dimainkan—pada dasarnya, teruslah memukul musuh. Dibandingkan dengan kelas yang paling sulit untuk dimainkan, Mekanik, perbedaannya bagaikan siang dan malam.

Han Xiao menggunakan belatinya untuk menghabisi dua penjaga yang tak sadarkan diri itu. Dia menjarah empat magazen peluru dari mereka.

Kemudian dia memindahkan mayat dua penjaga lainnya ke ruangan, membersihkan noda darah di koridor, dan menghancurkan semua monitor keamanan. Setelah mengonfirmasi bahwa dia tidak melewatkan apa pun, Han Xiao muncul dari ruangan dengan ekspresi kosong biasanya, sekali lagi.

Mengeliminasi ruang monitor itu penting untuk pelarian Han Xiao—ini memungkinkannya untuk bergerak bebas.

Han Xiao kembali ke lantai dua tempat seorang penjaga tiba-tiba menghentikannya.

"Tuan Lin Weixian ingin bertemu denganmu."

Mata Han Xiao bersinar.

Lin Weixian adalah salah satu dari sedikit orang di pangkalan yang memiliki kartu pass keamanan yang dapat mengakses gerbang utama. Dia memudahkan Han Xiao dari kesulitan mencarinya.

Han Xiao mengikuti penjaga itu ke laboratorium pribadi Lin Weixian. Ruangan itu remang-remang. Di dindingnya berjajar rak-rak dari toples spesimen yang penuh dengan organ—hampir seperti koleksi pribadi seorang pembunuh.

"Organisasi akhirnya membiarkanku memilikimu. Jika aku membedahmu, aku akan dapat mengetahui perbedaan antara kamu dan subjek tes lainnya. Setelah mengekstraksi semua informasi berharga yang ditawarkan tubuhmu, aku akan menjaga mayatmu sebagai spesimen. Kamu akan dikenang sebagai subjek tes pertama."

Han Xiao tetap diam dalam gelap.

"Kau yang di sana, amankan dia dengan erat dan jangan biarkan dia memberontak. Itu akan merusak eksperimenku," perintah Lin Weixian.

Lin Weixian kemudian berbalik, lalu mengambil kotak peralatannya, pisau bedah dan pisau operasi berbentuk aneh. Sebelum Han Xiao, berapa banyak yang telah jadi mangsa benda-benda itu?

Tiba-tiba, Lin Weixian mendengar bunyi benda jatuh dari belakang. Dia berbalik, menemukan bahwa Han Xiao berdiri tepat di belakangnya.

Sebelum bisa bereaksi, Lin Weixian merasakan sakit di dadanya. Dia menatap ke bawah dengan tatapan kosong, dan melihat belati ditikamkan langsung ke jantungnya.

Matanya membelalak karena syok seraya menjatuhkan pisau bedah yang dipegangnya

Dia bisa melihat penjaga tak bergerak yang tergeletak di lantai di belakang Han Xiao, serta kedinginan di mata Han Xiao.

Oh, ya! Ruangan ini di bawah pengawasan!

Han Xiao tampaknya telah membaca pikirannya. "Menyerah. Aku sudah membersihkan ruang monitor."

Nada itu … apakah ini benar-benar si Dungu Zero?

Lin Weixian merinding sembari warna di wajahnya mengering dengan cepat.

"Setengah … setengah tahun … kau sudah berpura-pura selama ini?"

Han Xiao mengangguk.

"Bagaimana mungkin …. Kau telah menipu semua orang!" Lin Weixian keheranan, tidak percaya.

"Tidak ada yang mustahil di dunia ini." Han Xiao memutar belatinya dengan kejam.

Lin Weixian jatuh ke lantai, mata terbelalak dalam kemarahan dan teror.

"Aku … adalah … penciptamu …."

  1. Rear naked chokehold - Teknik mengunci lawan dalam bela diri Brazilian Jiu-jitsu, mencekik leher lawan dari belakang menggunakan siku bagian dalam kita