Mobil-mobil itu diparkir di luar. Setelah semua orang memindahkan peralatan mereka ke pangkalan rahasia, mereka memulai pengarahan pra-misi.
"Kita memiliki dua operasi. Pertama, menyamar sebagai pengembara dan berbaur ke dalam Kota Hutan Gagak untuk mengumpulkan informasi; kedua, mencari prajurit penjaga dari Organisasi Germinal yang ditempatkan sendirian dan memaksa mereka memberikan informasi soal pangkalan mereka.
"Kami akan menangani para prajurit penjaga, orang-orangmu bisa pergi ke Kota Hutan Gagak," Winna segera menyatakan.
Di Susu mengerutkan kening. Kemungkinan besar akan ada mata-mata yang bersembunyi di kota. Jika mereka mencoba untuk berbaur, mereka mungkin akan terekspos dan berada dalam bahaya besar. Jika demikian, mereka tidak akan memperoleh apa pun. Mencari prajurit penjaga akan jauh lebih aman dan lebih mudah dilakukan.
Hesla tidak sabar untuk melemparkan semua pekerjaan berbahaya dan sulit ke Divisi 13. Sikap ini sangat mengganggu mereka, tetapi bagaimanapun juga seseorang harus melakukan misi itu. Jika misi tersebut tidak akan menjadi misi Hesla maka itu pasti akan jadi misi Divisi 13. Dengan demikian, tidak ada yang menyuarakan keberatan.
"Untuk menyusup ke kota, pertama-tama kita harus menyamar sebagai pengembara dan kemudian menemukan kesempatan untuk mengumpulkan informasi secara sembunyi-sembunyi. Kita tidak boleh bertindak gegabah dan membuat musuh waspada," kata Qi Baijia.
Setelah beberapa diskusi, diputuskan kalau beberapa orang akan tinggal di pangkalan sebagai cadangan. Empat orang yang tetap tinggal : Lin Yao, Qi Baijia, Ma Qingyang, dan Han Xiao.
Hesla juga meninggalkan beberapa personel untuk menjaga pangkalan. Han Xiao hanya mengenal Ye Fan dari kelompok mereka.
Ini baru sore. Para agen Hesla memutuskan untuk beristirahat dulu. Mereka akan menunggu sampai senja, ketika kewaspadaan musuh akan berada pada titik terendah, dan pergi mencari prajurit penjaga. Mereka telah membawa perangkat penglihatan inframerah, sehingga kegelapan sebenarnya memberi mereka keuntungan. Terus, mereka diam-diam ingin Divisi 13 menjadi kelinci percobaan untuk menyapu dan menyingkirkan beberapa bahaya terlebih dahulu.
Setelah rencana misinya disusun, para agen Divisi 13 akan bergabung dan membentuk tim dengan Di Susu sebagai kaptennya. Mereka menyamar dengan pakaian pengembara dan tampak lelah serta letih. Mereka membungkukkan punggung mereka seolah-olah sedang terbebani oleh stres. Mereka membawa ransel raksasa dan tampak persis seperti pengembara yang sesungguhnya. Mereka kemudian menuju ke Kota Hutan Gagak dengan berjalan kaki.
Pangkalan rahasia dilengkapi dengan banyak layar komputer yang terhubung ke kamera dan earpiece para agen. Han Xiao, Lin Yao, dan Qi Baijia akan bergantian memantau situasi.
Tim Di Susu segera tiba di kota yang ramai, penuh sesak, yang ditampilkan di layar. Ada banyak jenis bangunan yang berbeda-beda. Meskipun perumahannya sederhana dan kasar, ada banyak orang di sana, membuat tempat itu terlihat seperti pasar. Meskipun kotanya kecil di daerah itu, kota tersebut memiliki segalanya, bahkan hotel untuk tamu.
"Ayo cari penginapan dulu."
Di Susu dan geng ditanyai oleh penduduk setempat, tetapi dia menjawab dengan sempurna. Mereka hanya 'pengembara yang bermigrasi' dan 'ingin beristirahat di sini sebentar sebelum pergi lagi.' Setelah itu, mereka berhasil check in di salah satu hotel di kota.
Begitu mereka memasuki ruangan kamar, mereka segera menyapu bersih kamera pengawas dan bug secara profesional. Mereka mulai mendiskusikan langkah mereka selanjutnya setelah memastikan kalau ruangan itu aman.
"Bagaimana kita menjalankan rencananya?" Li Yalin mengerutkan bibirnya dan menatap Di Susu dengan dingin.
Di Susu sedang tidak ingin bercanda dengan Li Yalin. Alisnya menyatu ketika dia berkata dengan nada serius, "Orang-orang di kota masih mencurigai identitas kita. Kurasa kita harus tetap diam."
Han Xiao tiba-tiba menimpali melalui earpieces. "Kalian lebih baik bertindak hari ini."
"Beri aku alasan yang bagus." Di Susu sedikit terpancing.
"Kalian sekarang pengembara asing, jadi kalian harus memerankan bagiannya. Hal yang normal untuk mengumpulkan informasi soal tempat ini. Sebenarnya akan terlihat aneh jika kalian sengaja menyembunyikan diri, membuat orang lain merasa kalau ada motif tersembunyi."
Semua orang saling memandang. "Sepertinya itu poin yang bagus."
"… Ayo kita lakukan apa yang disarankan Han Xiao."
Kota ini memiliki banyak fasilitas, termasuk fasilitas hiburan, kasino, apotek, restoran, dan bahkan tempat untuk melepas hasrat. Ketika malam tiba, tim bergerak keluar dalam kelompok yang berbeda dan berpura-pura menghamburkan uang, menyelidiki intel, dan mengumpulkan informasi. Namun, mereka tidak memperoleh keberhasilan substansial apa pun. Penduduk lokal di sana kebanyakan adalah pengembara biasa, dan mereka tidak menemukan orang yang menarik.
"Musuh kita pasti bersembunyi sangat dalam. Kita mungkin tidak akan mendapatkan apa-apa melalui metode ini." Ekspresi Qi Baijia sangat serius.
"Sebenarnya, aku tahu satu cara." Han Xiao tersenyum. Dia tahu mata-mata khusus yang ada di kota ini. Setelah pemain 'nyata' mendapatkan reputasi yang cukup dari misi, mereka dapat memilih untuk bergabung dengan Organisasi Germinal melalui NPC ini. Dengan menangkap NPC ini, mereka bisa mendapatkan informasi yang cukup banyak.
Han Xiao tahu koordinat yang tepat dari Pangkalan Dark Crow Valley, tetapi dia tidak yakin dengan kekuatan militer dan pertahanan pangkalan itu. Setelah sepuluh tahun yang panjang, dia hanya ingat sedikit informasi tentang tempat itu. Selain itu, mereka berada di titik waktu yang berbeda, sehingga perubahannya akan berbeda. Sangat penting bagi mereka untuk mengumpulkan informasi dari NPC itu.
"Kalian pergi ke bagian selatan kota, di mana kalian akan melihat kasino. Seharusnya ada pria berkepala botak yang tahu informasi soal pangkalan itu." Han Xiao sedang mendeskripsikan mata-mata dari Organisasi Germinal yang ditempatkan di kota. Para pemain 'asli' yang lahir di kota Hutan Gagak hanya bisa bergabung dengan Organisasi Germinal melalui pria ini.
Semua orang terkejut. Di Susu mengerutkan kening. "Dari mana kamu mendapatkan informasi ini?"
"Aku punya caraku."
"Bagaimana jika informasinya salah?" Di Susu bersikeras.
"Dengarkan dia." Qi Baijia angkat bicara demi Han Xiao. Sebelum misi ini, para petinggi telah memberitahunya untuk memercayai informasi Han Xiao. Ini menunjukkan kalau para petinggi sangat mementingkan Han Xiao.
Di Susu harus menahan kecurigaannya dan mengikuti perintah. Dia membawa beberapa agen ke kasino kecil dan mencari orang itu diam-diam. Tanpa gagal, mereka menemukan pria berkepala plontos, yang merupakan bandar kasino.
"Apa yang harus kita lakukan? Kalau kita bertindak gegabah, kita akan membuat musuh waspada. Dia mungkin memiliki rekan dari organisasi di sekitarnya," tanya Di Susu.
Han Xiao kehabisan kata. "Kita sudah menemukan target kita. Bisakah kamu lebih profesional dan melakukan apa yang biasanya kamu lakukan?"
Di Susu merasakan dadanya sesak, merasa tersulut dengan komentarnya Han Xiao. Tetapi di saat yang sama, dia menyadari kalau dia telah mengajukan pertanyaan bodoh. Dia mengumpulkan teman satu timnya dan diam-diam mengelilingi pria itu.
Han Xiao melihat jam. Dia bangkit dan membiarkan Lin Yao mengambil alih tugasnya. Dia tidak merasa kalau dia perlu mengawasi eksekusi yang sebenarnya. Jika mereka bahkan tidak bisa menangkap lelaki itu, agen-agen itu harus membenturkan kepala mereka sendiri dengan sebalok tahu.
Di saat yang sama, Winna dan timnya dari agen Hesla pergi untuk tujuan misi mereka setelah dia memberi Han Xiao tatapan tajam.
Han Xiao tidak berencana untuk beristirahat di pangkalan rahasia. Dia pergi ke kontainer Hitam Besar dan mulai menganalisa situasinya. Kedua operasi tersebut berbasis tim. Mereka kemungkinan besar akan menyelesaikannya tanpa gangguan. 'Aku harus lebih fokus dengan misi pribadiku. Aku akan membutuhkan beberapa alat yang berguna untuk membunuh para penjaga di hutan.'
Han Xiao mengeluarkan beberapa suku cadang dan mulai melakukan sesuatu di panel antarmuka-nya.
_____________________
Apakah Anda ingin melanjutkan penggabungan bakat?
(Spatial Sense Dasar + Bio-engineering Dasar + Teknik Permesinan Dasar)
Penggabungan akan menghabiskani 15.000 EXP.
_____________________
Penggabungan Sukses!
Selamat, Anda telah menemukan [Miniatur Biological Sensor (Spider)]!
——————————————————————
….
Tim Winna menyelinap di antara pepohonan tanpa suara seolah-olah mereka adalah pemburu yang mencari mangsa di hutan yang gelap. Mereka mengenakan pakaian kamuflase dan kacamata penglihatan malam.
Para prajurit penjaga ditempatkan tepat di luar pangkalan. Salah satu anggota tim adalah ahli dalam menyelidiki jejak. Dia dapat menyimpulkan jumlah orang yang telah berjalan melewati lokasi sehari sebelumnya berdasarkan pada bukti minimal yang tertinggal.
Dia disebut Magarnu, seorang Sharnuk yang tinggi. Tubuhnya seperti gunung kecil, yang membuat orang sulit percaya kalau dia sangat teliti. Dia menggosok-gosokan tanah di antara ujung jarinya, menciumnya, dan merenung beberapa saat. "Ada seorang lelaki, dengan berat sekitar 180 pon, yang berjalan lewat sini ke arah barat laut tujuh jam yang lalu."
Winna tidak meragukan deduksi Magarnu. Dia dan timnya berjalan dengan hati-hati ke arah itu. Tahu-tahu, mereka berhenti. Kacamata penglihatan malam menunjukkan tanda-tanda makhluk hidup di pohon sekitar tiga ratus meter.
"Periksa sekeliling!"
Winna tetap tenang dan tidak bertindak terlalu dini. Dia menginstruksikan timnya untuk mencari prajurit penjaga atau alat pengintai apa pun di sekitarnya. Setelah sekitar dua puluh menit, mereka memastikan kalau mereka aman.
Ye Fan memberi perintah melalui radio. "Tangkap dia!"
Winna mengaktifkan kekuatannya, dan segera, jejak energi merah marun melintas di bawah kakinya. Dia bergerak dengan cepat dan diam-diam dalam jarak radius seratus meter dari musuh. Dia selalu berhenti di titik-titik buta musuh dengan menggunakan pohon untuk menyembunyikan tubuhnya seperti seorang pembunuh tingkat master. Dia melompat ke sebuah pohon seperti kucing sebelum memanggil energi berwarna merah marunnya. Energi memungkinkannya untuk menempel pada batang-batang pohon, dan dia melompat terus-menerus dari pohon ke pohon, dengan cepat mendekati musuh.
Para prajurit penjaga Germinal itu merasakan embusan angin yang tiba-tiba di atas kepalanya. Dia mendongak dan melihat bayangan hitam melaju ke arahnya.