Mulut yang membuka lebar menembus permukaan sungai. Aliran air mengalir turun dari celah di bibir yang berlubang, menciptakan banyak air terjun. Mulut yang hitam legam itu terlihat seperti pintu masuk ke kedalaman neraka.
"Naga Putih," kata Ji Hanwu santai.
Udara membeku seketika seolah-olah dunia telah berhenti bergerak.
Ditemani oleh gemuruh raungan naga, cakar naga air putih tiba-tiba muncul dari kedalaman sungai. Tiga cakar naga menghantam mulut raksasa itu dan meninggalkan bekas cakar besar di atasnya.
Darah segar memuncrat.
Kekuatan yang luar biasa merobek mulut raksasa yang terbuka itu.
Kabut menutupi permukaan sungai, menyelubungi sungai dalam kabut putih.
"Sekali lagi. Setiap kali. Ada kabut, dan kita tidak bisa melihat jalannya pertempuran," kata jenderal bermata satu di wilayah militer Yuzhou dengan ekspresi tidak tertarik. Dia kemudian melemparkan semangka yang baru setengahnya dimakan ke tempat sampah di sampingnya.